Pringsewu (GS) – Donor darah merupakanu suatu kebutuhan bagi Muhdi Hartono (49), jika dalam tiga bulan ia tidak mendonorkan darahnya, maka ia merasakan badannya pegal-pegal.
Muhdi yang saat ini bekerja sebagai kepala dusun (Kadus) V Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo diketahui sudah melakukan donor darah sebanyak 50 kali sejak tahun 1994 lalu.
“Saya mendapatkan Pin 25 dari PMI tahun 2003, dan mendapatkan Pin 50 tahun 2009. Itu artinya saya sudah mendonorkan darah saya sebanyak 50 kali,” ungkap Muhdi saat ditemui usai mengikuti acara Peringatan Donor Darah Sedunia tahun 2021 di Kantor BPBD Pringsewu, Senin (14/6/2021).
Pria bergolongan darah O tersebut, menceritakan kali pertama melakukan donor darah saat kejadian gempa di Liwa pada tahun 1994 lalu.
“Bahkan pada saat saya menjadi TKI di Korea Selatan saat itu saya melakukan donor yang ke-28 kali nya,” jelasnya.
Muhdi mengaku, hal yang mendorong ia selalu ingin donor darah itu karena dirasa baik buat kesehatan. Bahkan, rasa pegal-pegalnya hilang setelah mendonorkan darahnya.
“Pokoknya donor darah ini baik buat kesehatan, makanya ini jadi salah satu kebutuhan saya. Tadi pas saya mau berangkat kaki saya sakit, pas darah saya sudah diambil alhamdulillah sakitnya hilang,” tuturnya.
Sehingga, berdonor darah menjadi rutinitasnya yang dilakukan per-tiga bulan sekali. “Alhamdulillah karna sering donor darah saya selalu sehat dan jarang sakit, donor darah itu menyehatkan,” tutup Muhdi.
Penulis : Redaksi