Lampung Timur-gemasamudra.com- Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah secara resmi menyambut peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di aula rumah dinas bupati pada Senin (16/6/2025). Acara penyambutan ini menjadi pembuka dari rangkaian program International Student Community Engagement (ISCE) yang digelar di wilayah Lampung Timur.
Pelepasan peserta KKN Internasional dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlaela. Dalam sambutannya, Jihan menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Lampung Timur sebagai tuan rumah kegiatan internasional tersebut.
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda Rapat Koordinasi Pimpinan BKS PTN Wilayah Barat KKN Internasional II Tahun 2025, yang turut diikuti oleh sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.
Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menjelaskan bahwa Lampung Timur dipilih sebagai lokasi KKN karena memiliki potensi akademik dan wisata yang sangat kuat. “Ada tiga kawasan unggulan yakni Taman Nasional Way Kambas (TNWK), perkebunan alpukat Siger di Kecamatan Marga Sekampung, dan situs purbakala Pugung Raharjo,” ujar Nyoman.
Menurut Nyoman, ketiga lokasi tersebut memiliki nilai akademik yang bisa dipelajari mahasiswa, baik dari sisi konservasi, agrikultur, maupun sejarah dan budaya. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya terlibat dalam kegiatan sosial, tetapi juga mengembangkan penelitian berbasis potensi lokal,” tambahnya.
TNWK disebut sebagai destinasi berkelas internasional karena menjadi habitat gajah Sumatera yang dilindungi, serta telah lama menjadi sorotan dunia dalam upaya pelestarian satwa. Sementara itu, alpukat Siger yang ditanam di Marga Sekampung sudah menembus pasar nasional dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Situs Pugung Raharjo juga menjadi magnet karena menyimpan sejarah purbakala yang dapat menggambarkan peradaban kuno di Lampung. Situs ini dinilai cocok menjadi objek edukasi budaya bagi peserta KKN yang berasal dari berbagai negara.
Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlaela menyatakan, kegiatan ini penting dalam konteks edukasi global, terutama terkait isu krisis iklim. “Krisis iklim bukan hanya berdampak di kota besar. Banjir dan kerusakan lingkungan juga terjadi di pedesaan. KKN ini harus bisa membawa edukasi kepada masyarakat soal mitigasi perubahan iklim,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar mahasiswa KKN turut mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, solidaritas sosial, dan budaya menjaga lingkungan. Menurut Jihan, nilai lokal tersebut bisa menjadi solusi dalam menghadapi tantangan global.
Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan seluruh kebutuhan peserta KKN, mulai dari akomodasi hingga koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa, hingga pihak TNWK dan situs Pugung Raharjo.
Ela juga meminta agar masyarakat Lampung Timur memanfaatkan momentum ini dengan mempromosikan produk UMKM. “Kami berharap produk-produk lokal bisa dikenal oleh mahasiswa internasional, bahkan menembus pasar luar negeri,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran mahasiswa dari berbagai negara di Lampung Timur merupakan peluang besar untuk mendongkrak ekonomi lokal, terutama melalui interaksi dengan pelaku UMKM dan petani.
Koordinasi juga telah dilakukan dengan para petani di kawasan perkebunan alpukat serta pengelola TNWK untuk memfasilitasi kunjungan edukatif. Mahasiswa akan diajak terlibat langsung dalam kegiatan pertanian, konservasi, dan pengembangan pariwisata lokal.
Sementara itu, Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, menyatakan bahwa Lampung Timur sangat layak dikenalkan ke tingkat global. “Dengan kekayaan alam dan kearifan lokal yang kuat, Lamtim bisa menjadi contoh daerah berbasis pembangunan berkelanjutan,” ucapnya.
Program KKN Internasional ini akan berlangsung selama beberapa pekan ke depan, dan akan melibatkan puluhan mahasiswa dari berbagai negara Asia, Eropa, dan Afrika. Selama program berlangsung, mereka akan tinggal di tengah masyarakat dan menjalankan berbagai program pengabdian berbasis komunitas.
Dengan mengangkat potensi lokal, isu lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat, KKN Internasional diharapkan menjadi langkah konkret menjadikan Lampung Timur sebagai wajah Indonesia di mata dunia. (*)