Menu

Mode Gelap

Berita Terkini · 20 Mei 2025 17:25 WIB ·

Aula Bupati Dilarang Dipergunakan Kegiatan Kemahasiswaan, PC PMII Sesalkan Perilaku Pj Sekda Pringsewu


CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82? Perbesar

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82?

Pringsewu (GS)  – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pringsewu menyatakan kekecewaannya terhadap Pj Sekdakab setempat, atas larangan penggunaan Aula Bupati untuk kegiatan organisasi kemahasiswaan, Selasa (13/5/25).

Ketua Umum PC PMII Pringsewu, Faisal Abung, menilai bahwa kebijakan ini sangatlah diskriminatif dan bertentangan dengan prinsip keterbukaan fasilitas publik.

Selain itu, menurut Abung bahwa Audiensi yang tidak memuaskan yang diselenggarakan  Pada 6 Mei 2025, delegasi PMII Pringsewu melakukan audiensi dengan Bupati Pringsewu, H. Riyanto Pamungkas, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama PJ Sekda. Namun, proses dialog dianggap tidak memenuhi harapan.

Klik Gambar

“Kami sangat kecewa, saat kami meminta izin menggunakan Aula Bupati, PJ Sekda menyatakan bahwa fasilitas tersebut hanya untuk kepentingan pemerintah daerah. Padahal, kami tahu ada organisasi kemasyarakatan (OKP) lain yang pernah menggunakannya,” tegas Faisal Abung.

Baca Juga :   Diduga Kepsek SDN 2, Melindungi Oknom Guru Yang Melanggar Aturan

Lebih lanjut, Abung menyayangkan diskusi yang dihentikan secara mendadak dengan alasan waktu terbatas, padahal sebelumnya pihaknya harus menunggu hingga 4 jam dari jadwal yang ditentukan.

Untuk itu, tuntutan Transparansi dan Keadilan, PMII Pringsewu mempertanyakan beberapa hal:

1. Fungsi Publik Aula Bupati sebagai fasilitas daerah, seharusnya aula dapat diakses masyarakat selama memenuhi syarat administrasi.

Baca Juga :   Kejaksaan Agung RI Kunjungan Kerja (Kunker) Di Kejari Kota Metro

2. Diskriminasi Kebijakan jika larangan hanya berlaku untuk PMII atau organisasi tertentu, hal ini dinilai melanggar hak berserikat dan berekspresi.

3. Komunikasi yang Tidak Jelas PJ Sekda dinilai tidak memberikan alasan yang transparan, sehingga menimbulkan kesan kebijakan yang tidak adil.

4. Mecopot jabatan pj sekda Pringsewu, di karnakan tidak paham administratif

Kemudian, Langkah Selanjutnya PC PMII Pringsewu berencana:

– Menggalang dukungan dari organisasi mahasiswa dan masyarakat sipil untuk mendorong keadilan kebijakan.

Baca Juga :   Tarikan SPP dan Dana Bos Yayasan SDS Hidayatullah Belum Cukup untuk Penuhi Gaji Guru

– Mengekspos ketidakkonsistenan pemerintah daerah dalam pemanfaatan fasilitas publik.

Potensi Eskalasi Konflik

Jika tidak ada respons memadai dari Pemkab Pringsewu, isu ini berpotensi memicu ketegangan antara pemerintah daerah dan elemen gerakan mahasiswa. PMII menegaskan akan terus memperjuangkan hak organisasi kemahasiswaan dalam mengakses fasilitas publik secara setara.

Catatan,  Detail lebih lanjut diperlukan untuk analisis mendalam, seperti alasan pejabat melarang, apakah PMII memenuhi syarat administratif, atau apakah ada konflik politik tertentu di balik larangan ini.(Red)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 60 kali

Baca Lainnya

Heboh! BTPN Syariah Pringsewu Akui Lunas, Tapi Tunggakan Masih Muncul di Aplikasi

24 Juni 2025 - 21:49 WIB

Melestarikan Adat, Menyatukan Kampung: Pesan Budaya Dari Festival Limo Migo 2026

24 Juni 2025 - 16:47 WIB

Sinergitas Polres Jember dengan Remas Baiturrahman dan Pemuda Sosial Babatan Melaksanakan Baksos dalam Rangka HUT Bhayangkara Ke 79

24 Juni 2025 - 13:26 WIB

Disperindag Jatim Gelar Pasar Murah di Dua Tempat, dengan Tujuan Stabilitas Harga Bahan Pokok 

24 Juni 2025 - 12:29 WIB

Lewat Festival Coklat 2025 UMKM dan Wisata Glenmore Mulai Dikenal Masyarakat 

22 Juni 2025 - 18:45 WIB

One Day Trip  di Agro Wonosari Berjalan dengan sukses 

22 Juni 2025 - 18:36 WIB

Trending di Daerah