Tulang Bawang Barat – (GS) – Sejumlah penggunaan anggaran kegiatan musyawarah Pembangunan (musrenbang) dikecamatan Lambu kibang, kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) tahun 2017 di duga bermasalah hingga mengarah pada adanya anggaran yang fiktif. Selain itu juga diduga Pihak kecamatan meminta terhadap seluruh kepalo tiyuh yang ada di kecamatan tersebut, masing-masing kepalo Tiyuh dimintakan untuk menyetor uang sebesar dua juta rupiah pada Pencairan Dana Desa (DD).
Pasalnya pada tahun 2017 kecamatan Lambu kibang menganggarkan sekitar 14 juta rupiah lebih untuk melaksanakan kegiatan musrenbang yang digunakan untuk sewa kursi, sewa sound dan alat musik, gaji panitia pelaksana, serta uang makan minum selama kegiatan berlangsung. namun anehnya sejumlah kepala tiyuh (desa) mengaku adanya pungutan sekitar 2 juta rupiah untuk kegiatan tersebut. bahkan sejumlah kepalo tiyuh juga mengakui jika disetiap satu tahun sekali pencairan Dana Dana (DD) Pihak kecamatan tersebut meminta setoran (Pemotongan),Terhadap dana desa sebesar Dua juta rupiah.
Saat dikonfirmasi Rasman mulyadi, Camat lambu kibang berdalih tidak ada pungutan ke tiyuh-tiyuh untuk melangsungkan kegiatan musrenbang di tahun 2017. bahkan diri nya juga berdalih, bahwa tidak ada setoran maupun Pemotongan terhadap pencairan dana desa.
“Tidak ada, kita tidak pernah narik sumbangan, selama Musrenbang selama ini tidak pernah ada pungutan apa-apa mulai dari tahun 2017 karena itu kegiatan rutin kita untuk musrenbang,”ungkap Rasman, selasa (30/7).
Ditanya tentang besaran anggaran musrenbang dan kebenaran dari keterangan sejumlah kepala tiyuh yang mengaku diminta 2 juta rupiah pertiyuh untuk kegiatan musrenbang, Rasman menjelaskan dirinya tidak mengetahuinya.
“anggaran musrembang itu jelasnya saya lupa berapa yang di anggarkan pada saat itu dan yang bisa menjelaskannya bendahara saya , namun bendahara saya masih rapat di kabupaten , Untuk anggaran kegiatan Musrenbang itu kita lakukan di balai tiyuh, jadi tidak ada pungutan, ” ucapnya.
P:(Pauwari)