Tulang Bawang Barat – (GS) –
Pembangunan Tanam Bermain Anak yang dianggarkan dari Dana Desa Tahun 2018 dan menghabiskan dana Ratusan Juta Rupiah diduga dibangun asal jadi, pasalnya dari bentuk pisik bangunan itu sendiri terdapat hampir di setiap titik sudah ada kerusakan, padahal pembangunan tersebut belum genap satu tahun, seharusnya masih berdiri kokoh apa bila tetap mengedepankan kualitas.
Dapat dihitung dengan jari berapa biaya yang dihabiskan untuk pembangunan Taman Bermain Anak, bahkan warga biasapun dapat dengan mudah menebak berapa biaya yang dihabiskan untuk pembangunan, dan berapa keuntungan yang diraup dari hasil pembangunan
Taman Bermain Anak di Tiyuh Kibang Tri Jaya Kecamatan Lambu Kibang kabupaten Tulang Bawang Barat.
Bagaimana tidak,pada pembangunan Taman Tempat Bermain Anak terdapat hanya ada 10 (Sepuluh) wahana permainan anak-anak, yang terdiri dari ayunan, prosotan, roling putar, selain itu sebagai penghiasas taman terdapat beberap jenis tanaman bunga sekitar lebih kurang 60 pohon yang terdiri 5 jenis bunga, yang dikelilingi paping blok sebagai tempat pejalan kaki mengelilingi taman tersebut, dan kondisinya nyaris tidak dirawat dan sangat memprihatinkan.
Disampaikan Iwan salah satu Kaur Aparatur Tiyuh saat dimintai keterangan menjelaskan, “pembangunan taman itu pengerjaanya diborongkan, akan tetapi kalau lebar nya kita tambah panjangnya, kalau anggaran yang dihabiskan 114 juta lebih, tetapi saat pertamanya seperti perapian taman dan penanaman itu dilakukan secara gotong royong warga sekitar, kalau ayunan dan alat permainan beli sudah jadi, kalau pingin tahu lebih detainya silakan hubungi pak Kepalo nya, “ucapnya.
Keterangan berbeda disampaikan Didin (operator tiyuh) saat dihubungi lewat telepon seluler nya menjelaskan, “anggaran taman itu lebih kurang 100 jutaan , kalau alat permainan anak ayunan ada 4 jungkitan 2 prosotan 2 sama mangkok putar 2, kalu kembang dapat beli tapi sudah banyak yang hilang bunga yang kecil, kalau sistem pembangunan dikerjakan secara Swakelola, akan tetapi bulan berapa saya lupa, sengat saya pengerjaannya di tahap ke dua dana,
kalau masalah yang rusak-rusak itu karena dibangunnya saat musim kemarau, “jelasnya.
P:(Pauwari)