Korwil Jatim: Holiyadi
Kajian, gemasamudra.com – Jember, Selasa (25/2/2025) pukul 00.30 Wib. Tulisan ini merupakan kajian fenomena yang telah terjadi selama beberapa tahun hingga tahun 2025 dimana Dunia menghadapi fenomena yang diduga sebagai fenomena akhir zaman.
Dimana salah satu tandanya menurut beberapa hadist ialah Di antara adalah dicabutnya ilmu dan kebodohan yang merajalela. Tanda ini disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abdullah, Rasulullah SAW bersabda,
يَكُونُ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ أَيَّامًا يُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ
Artinya: “Menjelang kiamat akan ada beberapa hari, di mana ilmu dicabut, lalu diturunkanlah kebodohan, dan terjadi banyak kerusuhan. Adapun kerusuhan ialah pembunuhan.” (HR Ibnu Majah)
Ibnu Majah juga mengeluarkan riwayat serupa dari Anas bin Malik RA. Dia berkata, “Maukah kamu sekalian, aku ceritakan kepadamu sebuah hadits yang pernah aku dengar dari Rasulullah SAW, yang takkan ada seorang pun yang menceritakannya kepadamu sepeninggalanku? Aku mendengar dari beliau,
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَفْسُوَ الزِّنَا ويُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَذْهَبَ الرِّجَالُ وَتَبْقَى النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَة قَيمٌ وَاحِدٌ
Artinya: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat ialah dicabutnya ilmu, merajalelanya kebodohan, tersebarnya perzinaan, diminumnya khamar, hilangnya kaum laki-laki, dan bertambahnya kaum wanita, sehingga ada seorang lelaki menanggung lima puluh wanita”.
Sumber: Detik Hikmah.
Hal ini nampak pada beberapa fenomena yang terjadi:
1. Banyaknya kejahatan terjadi disebabkan oleh gangguan jiwa serta hilang akal, baik berasal dari faktor ekonomi, maupun tekanan lainnya.
2. Fenomena banyaknya penemuan mayat bayi baru lahir yang dibuang dengan sengaja, baik di Jember maupun luar Jember.
3. Semakin banyaknya ODGJ terutama beberapa ada diusia produktif, bahkan remaja.
4. Banyaknya konten kurang pantas di beberapa platform yang didominasi dengan alasan mencari hiburan, serta Fenomena konten diluar nalar terutama beberapa waktu lalu viral seorang eks guru disalah satu sekolah di Jember melakukan pornografi.
Dimana secara psikologis hal ini terjadi karena hilangnya akal sehat, sedangkan menurut kajian sufisme, hilangnya akal sehat tersebut terjadi karena hilangnya rasa sadar dalam diri manusia. Sedangkan hilangnya rasa sadar tersebut disebabkan karena tidak adanya muararasa yang tersambung pada dzat sentral Tuhan semesta Alam.
Aktivis sosial, praktisi meditasi, sekaligus penulis, Catur Teguh Wiyono menjelaskan bahwa hilangnya akal berawal dari hilangnya kesadaran dalam hati, sedangkan hilangnya kesadaran terjadi akibat putusnya sambungan cahaya iman terhadap tuhannya.
“Jadi dalam konsep yang saya pelajari dari pelajaran dilapangan, hilangnya akal sehat yang terjadi adalah perasaan stres, hilang arah, dimana bila kita jelaskan dalam konsep Tasawuf, hilangnya akal sehat tersebut kerap kali terjadi akibat gangguan jiwa yang meronta tanpa ada kendali/ sulit dikendalikan. Hal ini terjadi karena kosongnya hati dari kesadaran, dan rasa sadar tersebut hanya ada pada hati yang beriman. Dalam bahasa tasawuf yang saya dapat dari suatu ponpes sepuh di Jember, rasa sadar tersebut ada apabila tersambung dengan muara rasa yang tersambung dengan sentralnya yakni Allah, Swt,” Jelasnya.
“Muara rasa ibaratnya adalah ruh ataupun aliran listrik yang memiliki jalur dari pusat hingga ke masing masing rumah, dan apabila terputus alirannya, maka tidak akan menyala lampu dirumah rumah, sebab hilangnya aliran tersebut,” Tambahnya.
“Ketika tidak terdapat aliran muara rasa sentral Tuhan pencipta yang tersambung didalam hati manusia maka hati tersebut akan gelap, kering, sehingga kerapkali menjadikan rontaan hati ditambah gangguan gangguan dalam jiwa baik dari serangan internal maupun eksternal sehingga menjadi penyebab hilangnya akal sehat manusia,” Tegasnya.
Kajian Hilang Akal Menurut Pandangan Psikologis.
Banyak dari kita pernah berpikir, “Saya merasa seperti kehilangan
akal sehat,” di beberapa titik dalam hidup kita. Pikiran ini mungkin muncul selama masa stres tinggi, tetapi bisa juga merupakan gejala masalah kesehatan mental seperti kecemasan, gangguan panik, atau depersonalisasi. Konsep itu sendiri terkadang dapat menyebabkan kekhawatiran atau kecemasan lebih lanjut. Merasa seolah-olah Anda kehilangan akal sehat adalah pikiran yang menakutkan!
Kabar baiknya adalah jika Anda cukup sadar diri untuk memiliki pemikiran ini, kemungkinan besar Anda tidak gila. Meskipun demikian, menghadapi jenis pemikiran ini dan perasaan yang menyertainya mungkin cukup sulit. Jika Anda merasa seperti “kehilangan akal sehat”, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengelola dan merasa lebih seperti diri sendiri lagi. Tanda dan Gejala Umum Stres Berlebihan
Bagaimana Rasanya?
“Saya merasa seperti kehilangan akal,” kata Anda kepada diri sendiri, bukan sekadar anggapan; biasanya disertai serangkaian manifestasi fisik dan emosional. Mereka yang memiliki pemikiran ini biasanya sedang stres, sedang memulihkan diri dari trauma, atau menderita penyakit kecemasan, gangguan panik, atau masalah kesehatan mental lainnya.
Gejala
Setiap orang mengekspresikan sensasi “kehilangan akal sehat” dengan cara yang berbeda. Banyak gejala yang terkait dengan aktivasi respons stres Anda (reaksi “lawan atau lari”).
Hal ini dapat dirasakan dalam berbagai cara, termasuk:
Berpacu, pikiran tak terkendali
Merasa seakan-akan Anda dalam bahaya, padahal tidak.
Detak jantung cepat, napas sesak
Mengalami sakit kepala dan sakit perut
Merasa terpisah dari diri sendiri, atau dunia di sekitar Anda
Merasa panik atau takut akan datangnya malapetaka
Memiliki pikiran bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri Anda.
Kesulitan untuk bersantai atau berkonsentrasi
Kesulitan tidur
Gangguan Panik dan Pikiran Anda yang Berpacu
Apa Penyebab Perasaan Ini?
Ada berbagai alasan mengapa Anda mungkin berpikir “Saya merasa seperti kehilangan akal sehat,” karena setiap orang mengalaminya dengan cara yang berbeda. Pikiran dan sentimen ini terkadang dipicu oleh berbagai faktor.
Misalnya, Anda mungkin merasa lebih stres dari biasanya dalam hidup, yang memperburuk penyakit kecemasan Anda. Meningkatnya kekhawatiran terkadang dapat menyebabkan episode depersonalisasi atau derealisasi, yang mungkin tampak seperti “kehilangan akal sehat.”
Menekankan
Skenario pekerjaan yang menantang, konflik keluarga atau perkawinan, stres karena masalah kesehatan, stres orang tua, atau stres karena mendengar kejadian dunia yang menyedihkan adalah contoh kondisi yang dapat menyebabkan stres.
Kita semua mengalami dan menangani stres dengan cara yang berbeda, tetapi jika stres tersebut berkepanjangan dan sangat kuat, stres dapat membuat kita merasa kehilangan kendali, seolah-olah kita “kehilangan akal.”
Stres menyebabkan tubuh kita melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin, yang membuat kita “sangat waspada.” Hal ini memberi kita kesan bahwa pikiran kita berpacu di luar kendali. Hormon-hormon ini juga menyebabkan jantung kita berdetak cepat dan napas kita menjadi pendek.
Saat kita stres, kita bereaksi terhadap rangsangan secara berbeda, dan kita mungkin tersentak saat mendengar suara-suara yang mengejutkan dan merasa gelisah. Semua ini dapat menyebabkan perasaan bahwa kita “kehilangan kendali.”
Sumber: Liam Farrell, Konseling Penyembuhan Pikiran.
Hilang akal dalam Pandangan Islam.
Dalam perspektif Islam, penyakit jiwa sering diidentikkan dengan beberapa sifat buruk atau tingkah laku tercela (al-akhlaq al-mazmumah), seperti sifat tamak, dengki, iri hati, arogan, emosional dan seterusnya.
Hasan Muhammad as-Syarqawi dalam kitabnya Nahw ‘Ilmiah Nafsi (1970), membagi penyakit jiwa dalam sembilan bagian, yaitu: pamer (riya’), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah), was-was (al-was-wasah), frustrasi (al-ya’s), rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur), sombong (al-ujub), dengki dan iri hati (al-hasd wal hiqd).
Beberapa sifat tercela di atas ada relevansinya jika dianggap sebagai penyakit jiwa, sebab dalam kesehatan mental (mental hygiene) sifat-sifat tersebut merupakan indikasi dari penyakit kejiwaan manusia (psychoses). Jadi pada penderitanya sakit jiwa salah satunya ditandai oleh sifat-sifat buruk tersebut.
Al-Ghazali berpendapat, bahwa cara untuk menanggulangi kemarahan sampai batas yang seimbang dengan jalan mujahadah untuk kemudian menanamkan jiwa sabar dan kasih sayang (Ibid:81)
Sumber: ISLAM DAN MASALAH KESEHATAN JIWA Dr. HM. Zainuddin, MA.
Fitnah Akhir Zaman.
Rasulullah SAW telah memberikan sejumlah peringatan mengenai tanda-tanda akan datangnya hari kiamat. Di antaranya adalah fitnah yang akan bertebaran di mana-mana.
Dilansir dari detik Hikmah yang mengutip buku Dasar-Dasar Memahami Iman, Islam, dan Ihsan oleh Ipnu R. Noegroho, dituliskan bahwa, ketika menjelang hari kiamat, maka akan banyak fitnah yang menyebar di dunia. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat (terjadi) banyak fitnah, bagaikan bagian malam yang gelap gulita. Seseorang yang di pagi hari dalam keadaan beriman dan di sore harinya menjadi kafir. (Ada) yang di sore harinya dalam keadaan beriman, dan di pagi harinya menjadi kafir. Orang yang duduk di saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri di saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Maka, patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian, dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika (rumah) salah seorang dari kalian dimasuki (fitnah), maka jadilah seperti yang terbaik dari kedua anak Adam (Habil).” (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al Hakim)
6 Fitnah di Akhir Zaman
Mengutip buku Ensiklopedia Kiamat oleh TIM GIP, berikut adalah sejumlah fitnah yang akan muncul menjelang kedatangan hari kiamat:
1. Orang-Orang Mengingkari Aturan Syar’i
Salah satu fitnah yang akan terjadi ketika menjelang datangnya hari kiamat adalah
orang-orang akan melanggar aturan-aturan syar’i yang ada. Manusia sudah berani untuk menjual akhirat dan urusan agamanya demi mendapatkan harta dunia yang hanya sementara. Terkait hal ini, Rasulullah SAW bersabda:
“Menjelang Kiamat, akan muncul fitnah-fitnah seperti potongan-potongan malam yang pekat. Kala itu, seseorang menjadi mukmin pada pagi hari, tetapi berbalik menjadi kafir pada sore harinya, menjadi mukmin di sore hari, tetapi berbalik menjadi kafir pada pagi harinya. Ia menjual harta bendanya dengan secuil harta duniawi.” (HR At Tirmidzi)
2. Terpecahnya Kaum Muslimin
Fitnah kedua yang akan terjadi menjelang hari kiamat adalah terpecahnya kaum muslim. Ibnu Hajar al Asqalani, pernah mengatakan, “Fitnah pertama telah muncul dari arah timur. Hal itulah yang merupakan penyebab berpecah belahnya kaum Muslimin. Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya, fitnah itu berasal dari sini, beliau mengisyaratkan tangannya ke arah timur, dari arah tanduk setan muncul.” (HR Muslim)
3. Manusia Menginginkan Mati agar Terbebas dari Ujian Besar
Fitnah lainnya adalah ketika manusia ingin mengakhiri hidupnya karena musibah atau ujian yang menimpa dirinya. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Kiamat tidak akan datang sampai ada seorang laki-laki melewati kuburan seseorang lalu ia berkata alangkah baiknya sekiranya aku menepati tempatnya.” (HR Ibnu Hibban)
Dalam riwayat Muslim pun, disebutkan:
“Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Dunia tidak akan lenyap sampai seorang laki-laki yang melewati sebuah kuburan lalu ia berguling-guling di atasnya dan berkata, ‘Alangkah baiknya jika aku menempati tempat penghuni kubur ini.’ (Ia berbuat demikian) bukan karena agama, melainkan karena adanya musibah”.
4. Munculnya Banyak Al Harraj (Pembunuhan) Al harraj adalah pembunuhan akan banyak terjadi sebagai fitnah menjelang hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh, menjelang hari kiamat akan muncul al harraj.” Para sahabat bertanya, “Apa itu al harraj?’ Rasulullah menjawab. “Pembunuhan, tetapi kalian bukan memerangi orang-orang musyrik, melainkan kalian saling membunuh satu sama lain, sampai-sampai seseorang membunuh tetangganya, saudaranya, pamannya, dan anak pamannya.”
Para sahabat bertanya, “Apakah pada saat itu kami masih punya akal sehat?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya, akal seseorang pada zaman itu akan dicabut dan digantikan oleh manusia-manusia bodoh. Kebanyakan dari mereka itu benar, tetapi sebenarnya tidak.”
5. Tersebar Luasnya Kebodohan
Fitnah yang satu ini tidak boleh terabaikan, karena akan banyak muncul kebodohan-kebodohan, sehingga ilmu yang ada pada diri manusia sangat kurang bahkan tidak ada. Pada saat itu, manusia hanya haus mengejar harta dunia dan lupa dengan ajaran Islam.
Abdullah bin Mas’ud dan Abu al Asy’ari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh, menjelang kiamat ada masa-masa di mana kebodohan diturunkan dan ilmu diangkat serta banyak terjadi al-harraj (pembunuhan).” (HR Bukhari dan Muslim)
6. Munculnya Dajjal
Fitnah terakhir menjelang hari kiamat adalah munculnya Dajjal, hal ini akan menjadi fitnah terbesar yang akan terjadi. Rasulullah SAW bersabda, “Dan sungguh demi Allah, hari kiamat tidak akan terjadi sampai munculnya 30 tukang dusta. Yang paling akhir dari mereka itu si buta sebelah, Dajjal, terhapus mata kirinya…Munculnya tukang dusta yang terakhir ini tidak akan terjadi sampai kalian melihat perkara-perkara yang memuncak keadaannya pada diri kalian, dan kalian saling bertanya di antara kalian, “Apakah nabi kalian telah menceritakan kepada kalian sebagian darinya?” dan sampai gunung-gunung bergeser dari letak posisinya.” (HR Ahmad)
Itulah beberapa fitnah yang akan datang menjelang hari kiamat sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa haditsnya.
Sumber: Detik Hikmah.
Dari beberapa kajian diatas maka perlu perhatian khusus bagi kita semua terutama umat islam untuk merenungi dan sama sama bercermin agar kita semua terhindar dari fitnah akhir zaman berupa hilangnya akal sehat, dan guncangan jiwa yang tidak dapat dikendalikan. (Tim)