Gemasamudra.com – Opini
Oleh : Wiliyus Prayietno
Menyimak pidato presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD, Kamis (16/8/2018), di antaranya mengenai rasa syukur bangsa Indonesia yang memiliki Pancasila sebagai sumber ideologis bangsa , sebagai pemandu arah anak bangsa dalam rangka mewujudkan janji janji kemerdekaan. Pancasila juga juga di terangkan oleh jokowi sebagai bintang pengarah , penggerak, sumber inspirasi, dan sekaligus pemersatu bangsa Indonesia yang –Bhineka Tunggal Ika.
Apa yang dikatakan oleh presiden RI yang ke 5 (lima) tersebut merupakan hal yang sangat wajar dan tepat , karena berkat ideologi pancasila saat ini bangsa Indonesia yang beragam suku, berbeda agama, bahasa maupun budaya budaya sehingga masih tetap berdiri kokoh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Presiden pertama RI, Bung karno pertama kali pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan pidato tentang dasar negara bagi Indonesia merupakan jalan tengah atas kondisi Indonesia yang beragam, sehingga kini tanggal I Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila.
Umat islam wajar untuk bersyukur kepada para pendiri bangsa yang telah merumuskan lahirnya pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila lahir dari dari hasil ijtihad para ulama dan di antaranya KH Hasyim Asy”ari. Pancasila bersifat universal karena bersifat lintas agama, bahasa maupun budaya dengan semangat keberagaman.
Generasi milenial saat ini diperkirakan ada sekitar 30 persen di Indonesia nantinya akan menguasai Indonesia. Jangan sampai menjadi generasi yang cuek dan kurang peduli terhadap situasi kebangsaan bahkan melupakan ideologi pancasila. Semua pihak harus bekerja keras mengajak generasi mileneal agar siuman dari pingsannya agar di beri kesadaran terhadap pentingnya memahami nilai nilai pancasila secara murni dan konsekuen dan mengimplementasikan pada kehidupan berbangsa dan bernegara.