Pringsewu – (GS) – Anggota Komisi III DPRD Pringsewu lakukan sidak ke RSUD Pringsewu. Tampak terlihat Wakil Ketua Komisi III Johan Arifin, Sekretariat Komisi III Aris Wahyudi, anggota Komisi III Bambang, dan Sudiyono.
Dalam sidak Komisi III DPRD Pringsewu kali ini menyoroti pembangunan gedung farmasi milik Dinas Kesehatan yang berada dilingkungan RSUD dan diduga bermasalah, Rabu (26/7/2020).
“Itu kan memang permasalah yang seyogyanya cakar ayam dalamnya 1,5 meter, karena keras kena dasar jadi hanya 1 atau setengah meter. Oleh konsultan memang sudah tercatat dan akan di alihkan ke bangunan lain,” ungkap Aris Wahyudi mewakili Ketua Komisi III Najarudin.
Selain itu, Komisi III juga menyoal tidak adanya pemasangan papan informasi. Sehingga tidak ada keterbukaan informasi untuk publik.
“Oleh karenanya, kami memesankan kepada pelaksana untuk memasang gambar bestek dan proggres. Jadi di situ ada informasi untuk publik,” tambahnya.
Kemudian, Komisi III sangat menyayangkan pekerjaan selasar yang baru dibangun tahun 2019 lalu yang terkesan asal-asalan.
“Selasar ini sangat buruk sekali, sangat terlihat gelombang karena tidak ada pemadatan,” jelas Aris.
Lebih lanjut, Komisi III akan menyampaikan ke konsultan perencanaan selasar RSUD yang dalam pembangunannya terkesan asal-asalan.
“Lihat ini aja belum di plester, ini jelas asal-asalan aja,” kata dia.
Aris juga menekankan, sejatinya rumah sakit yang digunakan untuk penyembuhan/pengobatan, bisa memberikan kenyamanan pada pasien dan pengunjung. Akan tetapi, dalam kenyataannya, fasilitas bangunan yang ada di RSUD Pringsewu sangat memprihatikan.
“Rumah sakit harusnya memberikan kenyamanan, bagaimana kita bisa melihat rumah sakit itu nyaman untuk berobat dari sisi kebersihan, keindahan lingkungan, sangat berpengaruh. Terutama dari aspek kesehatan harus rapih dan jangan jorok lah,” pungkasnya.
Penulis : Team/red