PASURUAN– Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lampung Selatan, Hj. Nanang Ermanto beserta Wakil, Nuri Maulida Pandu, menyambangi Kantor Kelurahan Desa Pasuruan, Senin (7/6/2021).
Kedatangan Istri dari orang nomor satu di Kabupaten Lampung Selatan itu, dalam rangka melihat secara langsung kesiapan serta inovasi yang telah dilakukan oleh desa Pasuruan yang sebentar lagi akan mengikuti penilaian lomba desa.
Winarni mengatakan, Kesiapan dari desa Pasuruan untuk mengikuti penilaian Lomba Desa hingga saat ini sudah hampir mencapai seratus persen, hal ini dikarenakan tingkat partisipasi masyarakat yang sangat tinggi dalam mendukung kegiatan desa.
Hal itulah, kata Winarni yang menjadi salah satu unggulan desa dalam mengikuti penilaian Lomba Desa. Selain itu, lanjutnya tingkat inovasi serta kreatifitas di desa Pasuruan juga sangatlah tinggi.
“Kalo secara keseluruhan sudah bagus, kalo orang bikin rumah itu tinggal finishing. Emang partisipasi masyarakat pasuruan, insya allah bisa kita promosikan,” jelas Winarni.
Pada kesempatan itu, Winarni juga mengungkapkan beberapa program unggulan desa pasuruan yang mampu menjadi daya tarik tim penilai Lomba Desa.
Program tersebut yakni, Lumbung Gizi Desa (Bugiza), Kampung Tangguh, Smart Village, Kampung Literasi, Jurnalis Desa serta beberapa program lainnya.
“Disini banyak program-program yang inovatif, bahkan penggiat program Kampung Literasi sudah pernah bertemu dengan pak Jokowi,” ungkapnya.
Dengan adanya berbagai program yang kreatif dan inovatif itu, Winarni yakin desa Pasuruan mampu menjadi pemenang dalam kegiatan lomba desa tersebut.
“Saya yakin desa Pasuruan bisa menang dalam kegiatan lomba desa ini, bahkan bisa tingkat nasional,” katanya.
Lansia di desa Pasuruan bisa menjadi contoh desa lain
Ditemui usai melakukan senam bersama para lansia, Winarni mengatakan produktifitas para lansia di desa Pasuruan dapat dijadikan Contoh bagi desa lain di Lampung Selatan.
Hal ini dikarenakan, tingkat partisipasi para lansia yang sangat tinggi dalam mengikuti semua kegiatan, baik itu kegiatan kesehatan, keterampilan serta kegiatan pemberdayaan lainnya.
“Saya harap lansia di desa Pasuruan dapat menjadi contoh untuk desa lain, baik itu untuk desa-desa lain di Lampung Selatan maupun tingkat nasional, insyaallah,” harapnya.
Menurut Winarni, posyandu lansia juga harus dilengkapi dengan hasil dari produktifitas para lansia di desa tersebut, sehingga ini dapat menambah daya tarik tim penilai saat melakukan penilaian.
“Alhamdulillah masih ada yang bikin jenang, bikin anyaman, nah ini yang akan menjadi contoh dari lansia-lansia yang ada di Kabupaten Lampung Selatan,” ujarnya.
Winarni juga mengatakan, kegiatan semua lansia akan tetap berlanjut dan akan terus dilakukan inovasi. Dengan demikian, diharapkan dapat menjadikan para lansia tetap produktif dan sehat.
“Lansia tetaplah untuk kegiatannya, supaya lansia menjadi produktif, bisa menjadikan para lansia ini tetap semangat, tetap ada pembinaan,” katanya. (red)