Gemasamudra.com – Opini
Oleh : Wiliyus Prayietno
Radikalisme memang sudah sangat mengkhawatirkan khususnya di lampung. Saya terhenyak membaca Koran maupun media online dalam beritanya dijelaskan lampung menjadi peringkat ke 3 (tiga) radikalisme berdasarkan survey Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) pada tahun 2017 .
Untuk radikalisme yang tertinggi adalah Bengkulu (58.58 %), Gorontalo (58.48 %), Sulawesi Selatan (58.42 %), Lampung (58.38 %)dan Kalimantan Utara (58.30 %). Bahkan menurut kapolda Lampung Irjen Pol. Drs. Suntana di salah satu media mengatakan terdapat 101 orang lampung terindikasi sebagai simpatisan Islamic State (IS) yang tersebar di 11 (sebelas) kabupaten di Lampung, bahkan beberapa pelaku teroris berasal dari Lampung.
Fakta fakta tersebut memang sudah terjadi pada masyarakat lampung dan wilayah lainnya di Negara Kesatuan republik Indonesia yang sama sama kita cintai ini akibat persoalan penyebaran radikalisme yang sudah mengkhawatirkan.
Apa yang terjadi pada kondisi saat ini memang akibat berkurangnya kesadaran sebagian masyarakat yang kurang peduli pada terhadap pengamalan Ideologi Pancasila dan UU 1945.
Kita sangat berterimakasih kepada pendiri bangsa yang telah melahirkan ideologi pancasila yang menjamin perdamaian dan kemajemukan dari pada keberagaman suku, agama, bahasa dan budaya sehingga menghasilkan harmonisasi di masyarakat, persatuan dan kesatuan dalam kerangka NKRI (Negara kesatuan Republik Indonesia) yang sama sama di cintai.
Generasi milenial saat ini agar jangan sampai terlanjur ternoda oleh pemikiran pemikiran radikalisme yang akhirnya akan mengarah kepada disintegrasi bangsa sehingga menyebabkan perpecahan dan keutuhan bangsa Indonesia yang selama ini di rekatkan Ideologi Pancasila
Presiden Jokowi membentuk suatu lembaga yakni Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2018 yang bertugas merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi pancasila dan lainnya dalam rangka penguatan Ideologi pancasila bagi kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia.
Mari bersama bersama kita lawan radikalisme dengan penguatan ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Islam adalah agama perdamaian dan menerima perbedaan dalam kerangka toleransi antar umat beragama di Indonesia.