Korwil Jatim Holiyadi
Jember, Gemasamudra.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Jember dalam meningkatkan kesejahteraan pendidik keagamaan kembali mendapat apresiasi di tingkat nasional. Bupati Jember, Muhammad Fawait, meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Detikcom Awards 2025 yang digelar di Westin Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025).
Dengan mengusung tema “Apresiasi Karya Insan Nusantara, Merajut Indonesia Gemilang”, Detikcom Awards memberikan penghormatan kepada tokoh dan institusi yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa. Dalam acara tersebut, Bupati Fawait dianugerahi kategori Tokoh Pendorong Pluralisme dan Kesejahteraan Pendidik Agama atas keberhasilan Pemkab Jember menjalankan program Insentif Guru Ngaji dan Pengajar Agama lintas keyakinan.
Penghargaan diterima langsung oleh Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jember, Regar Jeane Dealen, yang mewakili pemerintah daerah. Ia menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa kebijakan Pemkab Jember selaras dengan semangat pluralisme dan pelayanan publik yang berkeadilan.
“Insentif bagi guru ngaji dan pendidik agama lainnya merupakan bentuk penghargaan kepada mereka yang selama ini membina moral masyarakat. Program ini dipandang sebagai terobosan positif yang menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk semua golongan,” ujar Regar.
Pada tahun 2025, program ini telah menjangkau sekitar 22.000 pendidik agama yang tersebar di 31 kecamatan dan 248 desa/kelurahan, masing-masing menerima insentif Rp1.500.000 per tahun. Seluruh penyaluran dilakukan secara non-tunai agar lebih transparan dan tepat sasaran.
Regar menuturkan bahwa penyaluran insentif sejak September hingga Oktober 2025 dilaksanakan secara bertahap dengan mekanisme yang lebih tertata di setiap kecamatan. Proses ini dinilai lebih menghormati para pendidik agama, sebab tidak memunculkan antrean panjang maupun potensi pemotongan di lapangan. Survei internal Bagian Kesra menunjukkan tingkat kepuasan penerima mencapai lebih dari 90 persen.
Ia juga menekankan bahwa manfaat program tidak hanya dirasakan secara ekonomi, tetapi juga berdampak pada penguatan kerukunan antarumat beragama. Skema lintas agama yang diterapkan Pemkab Jember menjadi contoh praktik kolaborasi sosial yang patut diapresiasi.
Selain dampak sosial, program ini turut meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan. Pendataan yang terintegrasi membuka peluang sinergi dengan program UHC, administrasi kependudukan, serta kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis keagamaan.
“Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap seluruh pendidik agama yang telah mengabdikan diri membangun karakter masyarakat Jember. Pemerintah hanya memfasilitasi,” tegas Regar.
Dengan penghargaan tersebut, Kabupaten Jember menegaskan kembali posisinya sebagai daerah yang progresif dalam pelayanan publik, khususnya di sektor keagamaan dan sosial. Pemerintah Kabupaten Jember memastikan akan terus memperluas manfaat program dan menjaga semangat kesetaraan bagi semua pendidik agama tanpa membedakan latar belakang.
“Komitmen ini akan terus kami jaga. Program insentif harus menjadi jembatan untuk menghadirkan harmoni sosial dan kesejahteraan yang lebih baik bagi pendidik agama,” pungkasnya.(**)






