“Jika pers menjadi cermin yang jernih, maka kemajuan daerah bukanlah sekadar mimpi, melainkan suatu kenyataan yang kita bersama-sama wujudkan.”
Opini | Dalam setiap keberhasilan pembangunan, peran pers bukan sekadar sebagai penonton, namun sebuah aktor utama yang menjelma sebagai pelopor keempat demokrasi. Pers, menjadi penyeimbang dan pendorong, menandai perjalanan kemajuan sebuah daerah.
Meski dalam cakrawala yang luas, kita tidak bisa menutup mata terhadap realitas pahit buruknya pers. Kerap kali, kita disuguhi oleh informasi yang tidak benar, disusupi kepentingan tertentu, dan menjauh dari semangat pencerahan masyarakat. Namun, seperti sebuah emas yang perlu dipahat, peran pers yang mulia harus terus ditempa dan diangkat.
Semakin majunya teknologi, memang menjadi senjata berbahaya ketika jatuh ke tangan yang salah. Setiap orang dengan mudahnya bisa menjadi “pers” dengan segala bentuk interpretasinya. Namun, disinilah pentingnya memahami tugas mulia pers, bukan hanya sebagai pemberi informasi, melainkan juga sebagai filter kebenaran yang melibatkan kepentingan masyarakat.
Pilarnya tidak hanya sekadar mengawal pembangunan, namun menjadi pemantik semangat untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah kebijakan. Posisi pers sebagai penyeimbang bisa menjadi sumber inspirasi dan dorongan bagi pemerintah untuk berinovasi, sehingga kemajuan perekonomian dapat menjadi kenyataan.
Sayangnya, banyak anggaran negara yang seharusnya menjadi pemicu kemajuan malah terabaikan. Kondisi ini terjadi karena penerapan kebijakan yang tidak kompleks dan kurang pengawasan. Pers, dengan segala instrumennya, seharusnya dapat menjadi pengawas setia, menggiring agar setiap kebijakan dan anggaran negara diarahkan untuk kepentingan rakyat.
Menggunakan istilah ‘mancing ikan umpannya kerbau’ adalah cerminan dari uang negara yang bersumber dari uang rakyat yang tersalur dengan tidak baik, menjadi situasi yang sangat disayangkan.
Maka inilah peran Pers, menjadi pionir pencerahan, jangan malah ikut terperangkap dalam kepentingan sempit. Inilah saatnya untuk memandang pers sebagai mitra pembangunan, bukan hanya memberi cap sebagai pengamat dingin.
Pentingnya peran pers dalam kemajuan daerah menuntut kita untuk merawat dan memuliakannya. Pemerintah, masyarakat, dan pers sendiri perlu berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat, memotivasi transparansi, dan mendorong inovasi demi kepentingan bersama. Jika pers menjadi cermin yang jernih, maka kemajuan daerah bukanlah sekedar mimpi, melainkan suatu kenyataan yang kita bersama-sama wujudkan.
Penulis : Frengki Andriyanto (FAY).