Menu

Mode Gelap

Lampung · 17 Agu 2019 16:56 WIB ·

Pengusaha Ayam Broiler Keluhkan Dampak Pembakaran PT.SIL


Pengusaha Ayam Broiler Keluhkan Dampak Pembakaran PT.SIL Perbesar

Tulang Bawang – Pembakaran tebu yang dilakukan oleh PT. Sweet Indo Lampung (SIL), pada setiap, akan melakukan penebangan, menjadi dampak polusi lingkungan, bukan saja bagi manusia tapi menjadi racun terhadap hewan ternak ayam broiler.

Hal itu, telah dirasakan oleh seluruh peternak, yang memiliki kandang ayam broiler, diwilayah Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang.

Klik Gambar

Dikatakan oleh Warga Kecamatan Menggala, salah satu pemilik kandang ayam broiler, Pendi (35), bahwa debu pembakaran tebu, yang dilakukan oleh PT. SIL, menjadi masalah bagi mereka, karena, debu tersebut menjadi racun bagi ayam.

Baca Juga :   SMA Negeri 1 Pulau panggung Melaksanakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka II, Ini Harapan Nya !!

”Setiap PT. SIL, melakukan pembakaran tebu, menimbulkan debu, yang berterbangan kemana-mana, kerumah warga, dan kekandang ayam, apabila debu pembakaran masuk kedalam pake air minum ayam, dan diminum, dapat menyebabkan badan menjadi lumpuh hingga mati ribuan ayam, bagaimana kami mendapakan untung, terkadang sebagian mati,”ungkap Pendi. Jum”at (16/08/2019).

Lanjut Pendi, bukan hanya debu yang menjadi pokok masalah bagi masyarakat Tulang Bawang, iklim dikabupaten sai bumi nengah nyappur, yang saat ini, dimusim kemarau, lebih panas dari biasanya, disebabkan dari pembakaran tebu PT. SIL.

Baca Juga :   Disorot Miring karena Cari Sekretaris Pribadi, Direktur BUMD Lampung PT LJU Akhirnya Ambil Langkah ini

”Selama ini, masyarakat Tulang Bawang belum mengetahui, kenapa, di beberapa Kecamatan mengalami kekeringan, lebih cepat, setelah, dilakukan perbandingan dengan kecamatan yang lain, ternyata, Kampung yang berdekatan dengan lokasi PT. SIL, lebih panas, dampak dari pembakaran tebu yang begitu panas, karena luas wilayah PT. SIL yang dibakar kurang lebih 16 ribu H, dan juga, menyebabkan, perubahan terhadap air sumur, dapat menyebabkan batuk pilek, sesak napas, minum air sumur yang banyak mengandung asam, akibat pemanasan bumi,”terang Pendi.

Baca Juga :   Dinsos Tuba Mewakili Pemkab Tuba Bagikan Sembako Pada Masyarakat Yang Terpapar Covid-19

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, harus lebih peka terhadap kondisi di masyarakat, karena masalah ini, sudah berlansung puluhan tahun lamanya.

”Kami mengharapakan pemerintah daerah, mengambil sikap tegas terhadap PT. SIL, bukan hanya mengatakan, debu pembakaran tebu sesuai dengan ambang batas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, tapi dampak lainnya, jangan hanya memikirkan untung dan rugi memiliki inpestor, tapi pikirkan juga kesehatan masyarakat,”harap Pendi.(tim)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Propam Polda Lampung Hentikan Laporan, Pelapor Minta Penjelasan Terbuka

22 Desember 2025 - 08:56 WIB

Laporan Dihentikan Propam Polda Lampung, Pelapor Soroti Minimnya Penjelasan

22 Desember 2025 - 08:56 WIB

Launching Ngopi Kuning PD AMPG Provinsi Lampung: Tidak Ada Hari Tanpa Konsolidasi

16 Desember 2025 - 08:27 WIB

Rere Nj Yusuf Audiensi dengan Ibu Bupati Tuba sebagai Persiapan Menuju Mister & Miss Tourism Indonesia 2026

13 Desember 2025 - 11:36 WIB

Diberhentikan Sepihak, Guru SMK Patria Minta Keadilan

10 Desember 2025 - 16:05 WIB

KadisDinkes Tuba Mengapresiasi Langkah Responsif Wakil Bupati Tuba Hankam Hasan

8 Desember 2025 - 13:25 WIB

Trending di Berita Terkini