Jember (GS) – Aksi penanaman 1000 pohon Cemara Udang dalam acara Sosialisasi Penanggulangan Bencana yang diadakan di Pantai Tawang Samudra, Dusun Jadugan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember Sabtu 10 April 2021 pagi, diadakan oleh BPBD Jatim, dengan menggandeng banyak pihak, diantaranya adalah anggota DPRD Jatim dari Komisi E, Hari Putri Lestari.
Penghijauan dengan maksud menjadikan Jember sebagai tujuan destinasi wisata adalah muara dari penanaman seribu pohon yang akan dilakukan secara berkesinambungan, selain tujuan utamanya, yang dalam hal ini adalah untuk menghambat abrasi laut serta sebagai penahan gelombang, jika benar benar terjadi bencana, tsunami semisal.
Dalam konfirmasinya Hari Putri Lestari (HPL) lebih menekankan tentang Jember ke depan untuk lebih fokus akan daerah wisatanya.
“Jember sangat banyak memiliki daerah daerah yang indah, mulai dari pegunungan sampai pantainya,” kata HPL.
Masih menurut HPL hal tersebut sangat disayangkan kalau tidak dikelola, dikarenakan tempat wisata dinilai bisa meningkatkan penghasilan masyarakat Jember pada umumnya.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Subroto, SE, M. PSDM saat di konfirmasi juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada akan kemungkinan bencana yang mungkin saja terjadi di wilayah pesisir selatan dari Kabupaten Jember.
“Tanggal 26 April ini adalah Hari HKB (Hari Kesiap siagaan Bencana) untuk itu kami memilih melakukan penghijauan di pesisir selatan panti pulau jawa. Hal tersebut menyikapi peringatan BMKG akan adanya potensi bencana di wilayah selatan pulau jawa,” tutur Gatot.
Penanaman cemara udang selain untuk keindahan wilayah pantai, juga dimaksudkan untuk mencegah akibat kerusakan yang diakibatkan jika ada gelombang yang menghantam daratan, selain juga bisa dijadikan tempat semacam reast area, tempat wisata selfi dan kain sebagainya.
“Pohon cemara udang ini kan tinggi, hingga bisa me bikin sejuk, bisa dibuat tempat berteduh, yang nantinya bisa untuk buat kedai atau semacam reast area,” pungkas Gatot.
Ketika disinggung bahwa program penghijauan yang dilakukan oleh BPBD akan bertentangan dengan kondisi daerah pantai di pesisir Jember selatan yang dipenuhi oleh puluhan tambak, yang mencakup ratusan hektar, Gatot mengatakan bahwa BPBD akan memberikan edukasi ke masyarakat dan akan bekerjasama dengan pemerintah daerah.
“Terkait hal tersebut, kami akan menggandeng relawan, unsur pemerintahan desa, serta DPRD Jatim dari komisi E, memberikan sosialisasi serta edukasi agar pemanfaatan pantai tidak digunakan untuk hal yang negatif,” papar Gatot.
Mengenai tidak berfungsinya 4 dari 7 Early Warning System (EWS) atau alat deteksi peringatan dini yang ada di Kabupaten Jember, HPL dengan sedikit gusar menjawab bahwa hal tersebut sebenarnya tidak boleh terjadi.
“Alat EWS itu memang mahal, tapi demi kepentingan rakyat hal tersebut harus segera di ganti atau minimal diperbaiki, hingga jika terjadi hal yang tidak kita inginkan, kita tidak terlambat untuk antisipasi,” kata HPL. (doy)
ed: roexien esc