Menu

Mode Gelap

Berita Terkini · 8 Jul 2021 17:13 WIB ·

Eksistensi Perahu Getek di Pringsewu


Eksistensi Perahu Getek di Pringsewu Perbesar

Gemasamudra.com

Pringsewu| Perahu penyeberangan alias getek yang berada di pinggir Way Sekampung, antara Kecamatan Pringsewu dan Kecamatan Banyumas, sudah puluhan tahun biasa menyebrangkan warga dari Pekon Banjarejo, Kecamatan Banyumas, menuju Pekon Bumi Arum, Kecamatan Pringsewu, atau sebaliknya.

Keberadaan getek ini menjadi berkah bagi pasangan suami istri Basikem (40) dan Mino (47). Keduanya secara bergantian mengoperasikan getek untuk menyebrangkan warga yang hendak beraktivitas dengan jarak tempuh yang lebih cepat.

Klik Gambar

Basikem mengungkapkan, setiap satu motor atau penumpang yang naik di getek miliknya hanya membayar biaya sebesar Rp5 ribu rupiah.

Baca Juga :   Indonesia Siap Pecahkan Rekor Dunia Poco-poco,Gaungkan Asian Games

“Ya Alhamdulillah kalau lagi ramai bisa sampai 200-300 ribu seharinya. Yang penting bisa buat makan sehari-hari,” kata Basikem saat diwawancarai di sela-sela aktivitasnya, Kamis (8/7/2021).

Basikem dan suaminya mulai menjalankan aktivitasnya mengojek getek dimulai dari pukul 05.00 hingga pukul 21.00 WIB.

“Tapi kadang kalau ada yang pesen minta dianter jam 10 malam ya saya tetap berangkat,” kata dia.

Cara mereka mengoperasikan getek tersebut yang melintasi sungai selebar kurang 40 meter itu dengan ujung rakit ditambatkan atau diikat dengan tali sling yang melintang di atas sungai.

Baca Juga :   Bupati Tulang Bawang Hadiri Nisfussannah dan Doa Bersama di Lapangan Persada Unit II

“Kalau air lagi banjir , tetap kita operasikan.
Yang aku takutkan itu ada sampah dan kayu besar. Tapi malah Kalau hujan malah ga banjir, banjirnya pas musim kering kalau tidak waktu air kiriman dari atas,” bebernya.

Ia juga mengungkapkan suka dukanya sebagai pengojek getek. Bahkan karena kecerobohan penumpang, getek miliknya pernah tenggelam.

Baca Juga :   Korwil MGG Jember Catur Teguh Wiyono Undang Seluruh Korwil Media MGG Di Jawa Timur Dalam Tema Halal Bi Halal

“Tahun 2020 kemarin, karena ada penumpang yang ngga sabaran mau nyebrang, malah melebihi kapasitas. Ada 7 motor waktu itu, padahal saya posisinya sudah kelelahan. Akhirnya 7 motor itu tercebur semua ke dalam air sampai rusak,” keluhnya.

Sementara itu, Yulian, seorang pengguna getek mengungkapkan suka naik getek penyebrangan karena lebih efisien.

“Ya saya setiap hari pasti naik getek ini, karena lebih mudah, cepat, dan murah,” ucap guru les berenang di Grojogan Sewu itu.

Redaksi

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 134 kali

Baca Lainnya

Tubaba Art Festival #9 Segera Digelar, Ini Rangkaian Acaranya

29 Oktober 2025 - 22:08 WIB

Korwil MGG Catur Teguh Wiyono Apresiasi Prestasi Areta Putri Azalia, Siswi SMPN 2 Jember Raih Medali Perak OSN Nasional

29 Oktober 2025 - 10:20 WIB

Dinkes Pringsewu Gelar Workshop Penguatan Layanan Pengobatan HIV

29 Oktober 2025 - 08:01 WIB

Anak di Bawah Umur Jadi Korban Penganiayaan di Metro, Pelaku Diduga Ayah Teman Korban

29 Oktober 2025 - 05:33 WIB

Perkembangan Kasus: Petani di Sukowono Laporkan Pengrusakan Tanaman Tembakau ke Polisi, Kerugian Capai Rp15 Juta

27 Oktober 2025 - 16:14 WIB

MBG Bukan Sekedar Memberi Makan, Ia Menumbuhkan Asa Mendenyut kan Bangsa

19 Oktober 2025 - 09:50 WIB

Trending di Berita Indonesia