PRINGSEWU – (GS) – Didanai melalui Dana Desa Tahun 2020 tahap pertama Bidang Pembangunan Pekon, pada kegiatan pengerasan jalan Latasir di Pekon Gumuk Mas, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, belum genap sebulan sudah mengalami kerusakan.
Pasalnya, kegiatan pengerasan jalan latasir menurut hasil dari penelusuran dilapangan mendapati pada fisiknya tidak begitu memperhatikan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan, dimana material pasangan aspal yang sudah dihampar bisa dapat digulung layaknya seperti ambal. Bahkan dugaan pekerjaan latasir tersebut mengurangi bahan material batu pada setiap lapisannya.
Dengan kondisi tersebut membuat masyarakat sebagai penerima manfaat merasa adanya ketidakberesan dalam pengerjaan pembangunan infrastruktur sebagai peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya saat ditemui oleh media ini, Senin (13/4/2020) lalu. Dikatakan oleh narasumber, bahwa ia kecewa melihat hasil pengerasan jalan latasir yang baru saja selesai dikerjakan oleh pihak pekon Gumuk Mas, akan tetapi sudah mengalami kerusakan.
“Ini kalau gak salah pengerjaannya selesai hari Sabtu kemarin. Harusnya udah mengikat kenceng ini aspalnya. Kalau kayak gitu (lapisan latasir bisa dikupas) ya ini gak bener dong pengerjaannya, saya selaku masyarakat penerima manfaat sangat kecewa jadinya,” ungkapnya.
Saat ditanya terkait, papan proyek, warga tersebut mengaku tidak pernah melihat adanya papan proyek. Sedangkan hal tersebut salah satu bukti ketransparanan pihak pemerintah pekon dalam merealisasikan Dana Desa.
“Kalau papan proyek saya tidak pernah melihatnya, padahal kami ingin tahu informasi terkait pekerjaan ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Tim pelaksana kegiatan (TPK) Redi, Pekon setempat saat dihubungi melalui via telepon membenarkan bahwa kegiatan latasir tersebut menggunakan dana desa tahun 2020 tahap pertama, namun dia mengaku lupa besaran nilai anggarannya.
“Benar Mas, latasir yang ada di RW 7 RT 12 merupakan kegiatan dana desa tahap 1 tahun 2020, semuanya tercatat cuma saya lupa panjangnya. Seingat saya 300 meter lebih, itu sudah sebulan yang lalu selesainya. Kalau memang ada kerusakan mungkin karena dilalui kendaraan berat, kami akan terus mengawasinya,” kilahnya.
Namun sangat disayangkan Kepala Pekon Gumukmas Iman Nur sebagai pemangku kebijakan sepertinya enggan memberikan tanggapan melalui pesan singkat (WhatsApp) dan SMS ke nomor 08137906xxxx pun juga tidak pernah dibalas atau tidak diangkat.
Penulis : Team
Editor : Redaktur Pelaksana