Bandar Lampung – Sejumlah kalangan masyarakat Lampung menilai Inspektur Jenderal (Irjen) Pol. Dr. Drs. H. Ike Edwin, MH, M, layak menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), pada pereode mendatang.
Pasalnya perwira tinggi (pati) dilingkungan Polri yang memiliki prestasi, loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Pria asli Lampung yang lahir di Jakarta, 11 Desember 1961 itu lulusan Akademi Polisi (Akpol) Tahun 1985 dan memiliki segudang pengalaman di Bidang Reserse.
Dalam rangka memperbaiki kinerja Kepolisian Republik Indonesia dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Irjen Pol. Ike Edwin kembali harus meninggalkan jabatannya sebagai Kasespimma Sespim Polri Lemdikpol untuk menduduki jabatan sebagai Staff Ahli Kapolri mengantikan, Irjen. Prof. Iza Fadri.
Selain sebagai perwira tinggi aktif di institusi Kepolisian, Dang Gusti Ike Edwin (sapaan akrabnya) juga menjabat sebagai Perdana Menteri Kepaksian Pernong di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak di Provinsi Lampung. Sosok yang cerdas, disiplin dan merakyat juga memiliki kepedulian tinggi dengan sesama. Tak heran, jika Tokoh Adat dan Tokoh masyarakat Lampung tak rela ditinggal Irjen Pol. Ike Edwin ke Jakarta.
Putra dari pahlawan Pangeran Muhammad Bunyamin yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Tanjungkarang ini belakangan ini digadang-gadang untuk mencalonkan sebagai Ketua KPK.
Keinginan masyarakat yang menghendaki Dang Gusti Ike Edwin sangatlah beralasan. Sebab masyarakat menyakini ditangan dingin Dang Gusti Ike Edwin, para koruptor akan dibuat tidak berkutik olehnya, mengingat saat ini pelaku kejahatan korupsi semakin meraja lela.
Danberdasarkan data yang dihimpun oleh Pena Berlian Online, prestasi Dang Gusti Ike Edwin semasa berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi selama mengabdi di Lampung diantaranya, program suara mendengar di TV Lampung untuk menyelesaikan konflik antar warga. Demi menerima laporan masyarakat dirinya pun sering berpindah kantor. Tak cukup sampai disitu, satu mimggu sekali memberikan waktu ruang untuk warga berkomunikasi bahkan hanya untuk sekedar berselfie.
Selain itu, Dang Ike Edwin berhasil menurunkan peringkat darurat narkoba dari peringkat ke-6 menjadi peringkat ke-15, Dang Ike Edwin juga yang menjadikan Polda Lampung naik status dari Polda tipe B menjadi tipe A, angka kejahatan pun menurun, termasuk persoalan begal. Ike Edwin pernah tidur dan membawa bekal di Pura ketika ummat Hindu dalam keadaan terancam. Ramah dan kerap turun ke jalan ikut mengatur lalu lintas sekaligus menyapa warga Lampung, sehinga Dang Ike Edwin pun mendapat julukan “Pokemon” artinya Polisi Keren dan Modern.
Menghilangkan jarak antara masyarakat dengan polisi bahkan Dang Gusti Ike tak segan mengatakan bahwa dirinya merupakan “babunya” rakyat Lampung. Meski berpangkat Brigjen, Ike Edwin pun tak sungkan membelikan baju atau pakaian untuk pembantunya dan bahkan pernah mencari keberadaan mantan pembantunya selama 40 tahun hingga ketemu demi untuk menjaga silahturahmi agar tidak terputus. Karena baginya, pembantu merupakan bagian dari keluarganya.
Selain itu juga, Dang Gusti Ike Edwin merupakan keturunan berdarah biru dari daerah Provinsi Lampung, cucu dari almarhum H. Suhaimi bergelar Raja, Haji Bupati Pangeran Suhaimi. Ike secara langsung menerima tongkat kepemimpinan dari sang kakek dengan Raja Lampung bergelar Gusti Batin Raja Mangkunegara. Gelar Raja yang disandangnya merupakan tantangan berat baginya, karena kemanapun ia bertugas menjalankan kewajiban dari Negara yang diemban sebagai perwira tinggi Polri, sekaligus menjadi duta budaya daerah Lampung.
Tidak dipungkiri memang dari sikapnya yang arif dan bijaksana selalu bersahaja, tampil penuh wibawa, serta cakap dalam segala hal, mengambil dan menjaga tingkah laku dalam bentuk cerminan budaya, membuat ayah dari dua anak, sulung, Gusti Kanjeng Muhammad Gusti Saibathin (putra) dan si bungsu Gusti Ayu Puan Azizia (putri) ini disegani baik dari relasi, masyarakat dan rekan kerja, serta dihormati berbagai profesi.
Apalagi jika melihat jenjang karir yang begitu cemerlang, dengan sejumlah jabatan yang pernah ia emban diantaranya yakni, pernah menjabat sebagai Kasat Ekonomi Ditreskrim Polda Metro Jaya, Kapolres Tanah Bumbu Polda Kalsel, Wadirreskrim Polda Metro Jaya (2005), Kepala SPN Polda Metro Jaya, Kapolres Metro Jakpus Polda Metro Jaya (2008), Kapowiltabes Surabaya Polda Jatim (2009), Dirtipidkor Bareskrim Polri (2010), Widyaiswara Madya Sespim Polri (2011), Wakapolda Sulsel (2013), Kapolda Lampung (2016), Kasespima Sespim Polri (2016) dan jabatan terahir hingga saat ini sebagai Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Politik dari Tahun 2017.
Jadi tidak berlebihan jika sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat serta masyarakat Lampung, menginginkan dirinya maju untuk mencalonkan sebagai Ketua KPK RI untuk pereode mendatang(rls)