PRINGSEWU – Puluhan warga dari 10 pekon di Kecamatan Pagelaran Utara serta perwakilan dari Pekon Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, gruduk kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, Senin (27/5/2025).
Kedatangan warga karena kerusakan parah pada jalan penghubung antar kecamatan, khususnya ruas jalan dari Kecamatan Pagelaran Utara menuju Kecamatan Banyumas, serta jalan-jalan lingkungan yang ada di Pagelaran Utara.
Ironisnya, menurut warga, lebih dari 80 persen jalan tersebut belum pernah tersentuh pembangunan apapun oleh Pemkab Pringsewu sejak kabupaten itu berdiri.
“Kami ini dulu tim sukses Bapak Bupati, berharap setelah beliau terpilih bisa membawa perubahan. Tapi kenyataannya harapan itu tinggal harapan,” ujar Nasir, tokoh masyarakat setempat, saat audiensi.
Nasir menambahkan, wilayah Pantura (Pagelaran Utara) memiliki peran penting dalam sejarah pembentukan Kabupaten Pringsewu. Ia menyebut, jika tidak ada dukungan dari wilayah tersebut, Pringsewu tak akan bisa berdiri sebagai kabupaten sendiri.
“Sudah 15 tahun kami menunggu sejak masih bagian dari Lampung Selatan, lalu ke Tanggamus, sampai kini Pringsewu. Tapi jalan-jalan kami tetap tidak pernah dibangun,” ujarnya lagi.
Sebelum audiensi ini digelar, warga Pantura sebenarnya telah merencanakan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab Pringsewu sebagai bentuk protes. Namun rencana tersebut akhirnya dibatalkan setelah adanya komunikasi dengan pihak Pemkab.
Audiensi diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pringsewu, serta Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pringsewu. Hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu Suherman, S.E., Wakil Ketua II Hermawan, S.T., dan anggota DPRD dari Fraksi PDIP, Ediyanto.
Dalam pertemuan tersebut, Pemkab Pringsewu menjelaskan bahwa pihaknya akan mengupayakan pembangunan infrastruktur jalan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Inpres Presiden.
Namun, jika hingga tahun 2027 tidak ada bantuan dari pusat, maka Pemkab berjanji akan mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pringsewu.
“Sebagai penanganan sementara, jalan-jalan yang rusak akan segera dilakukan penimbunan dan pengglederan menggunakan anggaran perubahan tahun ini,” ujar pejabat dari Dinas PUPR dalam audiensi tersebut.
Haryadi, Ketua Karang Taruna Kecamatan Pagelaran Utara, menyebut bahwa masyarakat sudah terlalu lama bersabar.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur. Ini soal keadilan pembangunan. Sudah terlalu lama wilayah kami dianaktirikan,” ujarnya tegas.
Sementara itu, Sugianto, tokoh masyarakat dari Pekon Banyumas, berharap Pemkab tidak sekadar memberikan janji.
“Kami ingin langkah nyata. Kalau tidak segera dibangun, masyarakat bisa saja turun lagi dengan cara yang lebih besar,” tegasnya.
Audiensi berlangsung kondusif, namun warga menyatakan akan terus mengawal janji pemerintah agar pembangunan jalan di wilayah Pagelaran Utara benar-benar direalisasikan. (*)