Korwil Jatim Holiyadi
Jember, Gemasamudra.com – Kebun tembakau PTPN 1 di Regional 4 Ajung, Jember, menjadi pusat perhatian dalam kunjungan kerja Direktur Utama PTPN 1, Teddy Yunirman Danas, yang dilakukan pada Kamis, 15 Mei 2025 sekitar pukul 18.00 WIB.
Dalam kunjungan tersebut, Teddy disambut langsung oleh Subagiyo Regional Head 4 dan Dwi Aprilla Sandi SP. General Manager Kebun Tembakau. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung pengembangan komoditas tembakau cerutu serta mengevaluasi kesiapan strategi bisnis yang tengah dijalankan.
Dalam pernyataannya, Teddy menegaskan bahwa pengembangan tembakau, khususnya untuk cerutu, memiliki model bisnis yang berbeda dibandingkan komoditas lain seperti karet atau teh. Ia menyebutkan bahwa pemasaran tembakau cerutu bersifat khusus dan pasarnya sangat terbatas.
“Model bisnis tembakau tidak bisa disamakan dengan karet atau teh. Untuk tembakau cerutu, kita harus memastikan terlebih dahulu siapa pembelinya, baru bisa memulai penanaman. Karena ceruk pasarnya sempit dan konsumennya terbatas,” ungkap Teddy.
Menurutnya, tembakau cerutu tidak ditujukan untuk produksi rokok massal, melainkan untuk kebutuhan pasar tertentu yang menuntut kualitas tinggi dan spesifikasi khusus. Oleh karena itu, pendekatan bisnis berbasis off-taker menjadi strategi utama dalam memastikan keberlangsungan dan keberhasilan budidaya tembakau ini.
Tidak hanya di Jember, pengembangan tembakau oleh PTPN 1 juga berlangsung di Medan dan Delhi, yang secara historis memiliki potensi dan pengalaman dalam produksi tembakau. Teddy menyampaikan bahwa perusahaan menargetkan perluasan area tanam hingga 200 hingga 500 hektare di wilayah-wilayah tersebut, seiring dengan kepastian pasar yang telah tersedia.
“Kita sudah panen lima hektare sebagai langkah awal. Ke depan, kita akan perluas, tapi tetap berdasarkan kesiapan pasar. Kalau pembelinya jelas, kita jalan,” tambahnya.
Lebih jauh, Teddy menekankan bahwa tujuan akhir dari pengembangan ini bukan sekadar mengejar laba, melainkan menciptakan pertumbuhan perusahaan yang sehat dan berkelanjutan.
“Perusahaan yang sehat bukan yang untung tahun ini, rugi tahun depan, lalu untung lagi. Tapi yang terus tumbuh secara konsisten. Kalau perusahaannya sehat, maka karyawannya sejahtera dan masyarakat juga merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Kunjungan ini menjadi bentuk nyata komitmen manajemen PTPN 1 dalam mendorong transformasi bisnis berbasis kekuatan lokal dan kepastian pasar, guna menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan dari pemegang saham, karyawan, hingga masyarakat sekitar.(**)