Menu

Mode Gelap

Berita Indonesia · 10 Mar 2022 18:33 WIB ·

Hari Perempuan Sedunia, Pemkab dan JMMPO Gelar Webinar Bertajuk Choose to Challenge


Hari Perempuan Sedunia, Pemkab dan JMMPO Gelar Webinar Bertajuk Choose to Challenge Perbesar

Gemasamudra.com

Pringsewu (GS) Peringati Hari Perempuan Sedunia, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) bersama Jaringan Masyarakat Menentang Perdagangan Orang (JMMPO) gelar Webinar bertajuk “Choose to Challange: Menciptakan Dunia yang Ramah Terhadap Perempuan”.

Webinar yang dibuka oleh Bupati Pringsewu Sujadi tersebut, diikuti oleh OPD terkait, para lurah dan kepala pekon, serta pegiat perempuan di Kabupaten Pringsewu, Selasa (8/3).

Klik Gambar

Narasumber dalam Webinar ini yakni Asisten Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementrian PPA Eni Widianti, Kadis Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Lampung Fitrianita Damhuri serta Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak P3AP2KB Kabupaten Pringsewu drg.Avi Risdiyanti.

Bupati Sujadi dalam sambutannya mengatakan, peringatan Hari Perempuan Sedunia sangat penting sekali untuk mendorong perempuan Pringsewu agar menjadi figur yang berkualitas, serta memiliki kecantikan luar dan dalam.

Baca Juga :   Tingkatkan Penegakan Hukum, Gubernur Arinal dan Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Lampung Tandatangani MoU dengan Kejaksaan

“Kegiatan ini merupakan contoh memberdayakan masyarakat Pringsewu melalui kaum perempuan, karena perempuan harus memiliki pondasi agar bisa memperjuangkan hak-hak perempuan, bahwa semua perempuan bisa berkontribusi di segala bidang pembangunan,” tuturnya.

Apalagi, saat ini, perempuan memiliki hak 30 persen di bidang politik, yang berarti suara-suara perempuan itu penting dan wajib untuk didengarkan.

“Ini merupakan ekspresi kebebasan dan kesetaraan gender, itu memerlukan perempuan untuk beraktivitas di luar rumah.
Seperti memaksimalkan kemampuan perempuan dalam pembentukan karakter serta keikutsertaan perempuan di segala bidang pembangunan,” tambahnya.

Ketua JMMPO Pringsewu Suster Katarina mengungkapkan, seusai tema Hari Perempuan Sedunia yang bertagar #BreakTheBias mengajak seluruh masyarakat di dunia untuk berupaya memiliki kesadaran terhadap bias yang selama ini menempel pada perempuan dan berupaya mematahkannya.

“Kampanye ini diharapkan dapat menjadi ajakan positif baik bagi laki-laki maupun perempuan agar mampu bersikap dengan adil dan menghargai setiap perbedaan yang ada sehingga tercipta dunia yang inklusif,” kata dia.

Baca Juga :   Perkemahan Galang Ceria Gelar Kemah Bersama Guna Meriahkan Hut TUBA Ke-22

Sehingga, #BreakTheBias mengajak seluruh masyarakat di belahan dunia untuk mendobrak bias atau stereotipe yang sering kali melekat pada perempuan.

“Diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersikap adil terhadap perbedaan yang ada di dunia sehingga dapat tercipta kesehataan gender,” lanjutnya.

Sementara itu, Kadis P3AP2KB Kabupaten Pringsewu Nang Abidin berharap, agar pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak terus berjalan, dan pihaknya butuh masukan dari berbagai elemen

” Seperti kita ketahui, wanita ini tiangnya negara, kalau wanitanya baik, negaranya baik, begitupun sebaliknya. Untuk itu, pemerintah sangat memberikan perhatian lebih kepada kaum perempuan,” ungkap Nang Abidin.

Kabid P3A Dinas P3AP2KB Pringsewu drg.Avi Rusdiyanti mengungkapkan, notabene kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Pringsewu terjadi karena faktor ekonomi dan pendidikan, untuk itu, pihaknya mensosialisasikan soal pentingnya kesetaraan gender.

Baca Juga :   Curi 80 Tandan Kelapa Sawit di PT. AKG Sungsang, DPO Pelaku Curat Dibekuk Polisi Blambangan Umpu

“Bahwa yang dikatakan masak itu tidak harus perempuan, dan mengendarai mobil tidak harus laki-laki. Tinggal skillnya yang harus kita asah, sehingga kita sama-sama harus tingkatkan pendidikan dan perekonomian. Kalau perekonomian baik, kekerasan itu tidak ada,” ungkap Avi.

Apalagi, lanjut dia, kekerasan terjadi karena adanya pelaku yang memiliki “power” sehingga mereka (pelaku,red) menekan korban yang tidak punya power.

“Kekerasan kan bentuknya macam-macam, ada fisik, ada verbal. Jangan membiasakan anak-anak kita mendengarkan kata-kata “bully-an” yang tidak pantas diucapkan. Ajari anak-anak kita untuk memberikan kasih sayang terhadap sesama dan empati. Jika kita berhasil menciptakan ketahanan keluarga, maka akan terbentuk ketahanan lingkungan, pekon, dan kabupaten,” pungkasnya. (BM)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Ketua PMI Jatim : Dorong UDD Jember Percepat Perolehan Sertifikat CPOB dari Balai POM

14 Oktober 2025 - 19:27 WIB

Ketua DPD Ormas Bidik Provinsi Lampung Sentot Alibasah Hadiri Acara Pisah Sambut Lurah Trimurjo Lampung Tengah

14 Oktober 2025 - 14:47 WIB

Penebangan Liar di Kebun Kopi Desa Kali Gedang Rugikan PTPN I Rp400 Juta, Diduga Aksi Terencana

14 Oktober 2025 - 12:27 WIB

GWI Jember Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, Perkuat Perlindungan Sosial bagi Wartawan

13 Oktober 2025 - 18:52 WIB

Pengurus dan Pengawas Koperasi Merah Putih Jember Ikuti Bimtek Dasar Akuntansi di Diskopum

13 Oktober 2025 - 13:14 WIB

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tubaba Menggelar Rapat Badan Musyawarah

13 Oktober 2025 - 06:31 WIB

Trending di Berita Terkini