PRINGSEWU (GS) – PT Telkom Indonesia berikan pembekalan UMKM Naik Kelas kepada ratusan pelaku usaha yang ada di Kabupaten Pringsewu. Acara tersebut juga menggandeng Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemkab Pringsewu.
Dalam kesempatan tersebut, PT Telkom Indonesia memperkenalkan market place berjuluk pasar digital (PaDi) UMKM, Kamis (3/2) di Aula Hotel Regency Pringsewu. Dihadiri Bupati Pringsewu Sujadi, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Masykur, Kadis Koperindag Bambang Suhermanu,
Ketua Komisi II DPRD Pringsewu Maulana M Lahudin, serta para pelaku UMKM di Kabupaten Pringsewu.
Susila Shane Bonapaska, General Manager Telkom Lampung mengatakan, Pringsewu menjadi pilot project di Lampung dalam memberikan pembekalan UMKM.
“Misi kami adalah bagaimana semua UMKM bisa kita perkenalkan di dunia digitalisasi, dengan cara ikut serta bertransaksi digital. Sehingga kami membuat solusi bernama market place Pasar Digital (PaDi) UMKM,” jelasnya.
Sehingga, lanjut dia, UMKM di Pringsewu nantinya bisa bergabung dengan PaDi UMKM yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN menjadi pasar digital, di mana semua BUMN diwajibkan berbelanja di sini.
“Diharapkan mereka nantinya bisa mendapatkan market dari BUMN. Telkom membantu UMKM agar bisa bergabung dengan pasar digital ini,” jelas pria yang akrab dipanggil Shane tersebut.
Maulana M. Lahudin Ketua Komisi II DPRD Pringsewu berharap, UMKM di Pringsewu yang mendapatkan peluang perdana bisa mengikuti pelatihan dengan baik sehingga bisa mengaplikasikan PaDi UMKm dan targetnya Pringsewu bisa mendapatkan bantuan dari PT.Telkom.
“Saat ini jamannya sudah serba digital, jadi para pelaku UMKM harus mengikuti zamannya. Apalagi hari ini, UMKM di Pringsewu berkesempatan perdana untuk menikmati fasilitas dari Telkom. Mudah-mudahan nanti pelaku UMKM di Pringsewu paling banyak dapat bantuan dari Telkom Indonesia,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Pringsewu saat membuka pelatihan UMKM Naik Kelas menegaskan agar penerapan pasar digital mengedepankan etika.
“Betapa pun kita maju, pakai alat digital, tetap etika pasar jadi karakter. Jika etika pasar tidak jadi ruh dalam berdagang, pasti tidak akan mendapatkan barokah. Saya dorong untuk bisnis pengembangan pasar syariah ataupun konvensional bersaing kompetitif,” pungkasnya.
Penulis : (Redaksi)