Jember – (GS) – Puluhan petugas sampah dan supir truk sampah melakukan aksi mogok kerja di depan rumah dinas Bupati Jember Faida, Senin (4/1/2020) pagi.
Aksi mogok kerja ini merupakan buntut kekesalan para supir truk sampah karena tak mendapat anggaran pengoperasian truk tersebut. Sebanyak 36 truk terparkir di halaman rumdis bupati setempat.
“Mulai hari ini kita mogok. Kita tidak mampu lagi menalangi biaya operasional truk sampah,” ujar Senidar, korlap aksi petugas angkut sampah saat diwawancarai.
Dalam aksinya, para supir truk sampah tersebut juga membentangkan spanduk besar bertuliskan ‘Mohon Maaf Kami Tidak Operasional Truk Sampah, Ini Butuh BBM’ yang terpasang di sisi bak truk.
Selain itu, Senidar dengan nada kesal mengatakan, petugas angkut sampah terutama para sopir sudah tidak mampu lagi merogoh kocek sendiri tiap hari untuk membeli solar agar truk tetap bisa beroperasi.
“Sudah dua bulan tidak ada (anggaran) BBM. Ya, kalau kapan hari itu kami ambilkan dari TPP (tambahan penghasilan pegawai) dan gaji untuk nemblongi (menalangi pembelian BBM). Bayaran belum dibayar sekarang, tidak mampu lagi sopir-sopir,” paparnya.
Menurutnya, truk akan terparkir di halaman rumah dinas Bupati Jember dan Kantor Pemkab Jember dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
“Pokoknya truk-truk ini tidak akan kami pindahkan sampai ada keputusan kepastian BBM dari pimpinan,” tegasnya.
Sementara itu, Slamet, salah seorang petugas sampah menuturkan,meskipun truk pengangkut tidak dioperasikan, petugas sampah yang lain tetap menyapu alun-alun.
” Sampah-sampah hanya dikumpulkan, kendati tidak sampai terangkut ke tempat pembuangan akhir karena tidak ada BBM untuk mengoperasikan truk,” ucap Slamet.
Terpisah, Bupati Jember Faida saat dikonfirmasi via telepon seluler, enggan memberi keterangan. Bahkan, bupati yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Februari mendatang tersebut tidak tampak saat petugas dan sopir angkut sampah menggelar aksi di rumah dinasnya.
Penulis : Tfik/gofi