Korwil Jatim Holiyadi
Jember, Gemasamudra.com – Menanggapi beredarnya video dugaan pungutan liar (pungli) dalam pengurusan Kartu Keluarga (KK) di Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Penjabat (PJ) Kepala Desa Pancakarya, Achmad Fauzi, angkat bicara dan memberikan klarifikasi resmi.
Achmad Fauzi menegaskan bahwa peristiwa dalam video tersebut bukan kejadian baru dan telah diselesaikan secara kekeluargaan sejak satu bulan lalu.
“Permasalahan ini sebenarnya sudah lama dan sudah kami selesaikan. Saya selaku PJ Kades dan pimpinan dari yang bersangkutan juga sudah meminta maaf langsung kepada saudari Yani,” tegas Achmad Fauzi saat dikonfirmasi di kantornya.
Ia menjelaskan, oknum perangkat desa berinisial Mukhlis yang disebut dalam video telah mengakui perbuatannya, meminta maaf kepada pihak warga, serta mengembalikan uang sebesar Rp150.000 yang sebelumnya diterima saat pengurusan dua dokumen Kartu Keluarga.
“Uangnya sudah dikembalikan sepenuhnya kepada anak saudari Yani. Yang bersangkutan juga sudah menyatakan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Achmad Fauzi menyampaikan bahwa pemerintah desa telah mengambil langkah tegas berupa pembinaan internal dengan membuatkan surat pernyataan bermaterai sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen dari oknum perangkat desa tersebut.

“Kami sudah buatkan surat pernyataan bermaterai. Ini menjadi peringatan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di Desa Pancakarya,” ujarnya.

Sementara itu, Yani, warga yang terekam dalam video viral tersebut, membenarkan bahwa permasalahan itu telah diselesaikan. Ia menyebut kejadian tersebut terjadi sekitar satu bulan lalu dan baru kembali mencuat di media sosial belakangan ini.
“Videonya sudah lama, mas. Sekitar satu bulan lalu. Yang bersangkutan juga sudah datang ke rumah, minta maaf, dan mengembalikan uangnya,” kata Yani.
Pemerintah Desa Pancakarya menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan pengawasan dan memastikan pelayanan administrasi kependudukan berjalan sesuai aturan tanpa adanya pungutan liar, demi menjaga kepercayaan masyarakat.(Team)






