Pringsewu – Kasus dugaan perselingkuhan antara pejabat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lampung Tengah berinisial AS dengan seorang guru SD berinisial MD terus bergulir. Terbaru, suami MD, yang berinisial DR, secara resmi menunjuk tim kuasa hukum untuk mendampingi proses hukum.
DR yang saat ini bekerja sebagai awak pelayaran di Freeport District, Negara Bahamas, telah memberikan kuasa kepada Kantor Advokat dan Penasehat Hukum Nurul Hidayah, SH, MH, CPM & Rekan, yang terdiri dari Dr. (Cand) Nurul Hidayah, SH, MH, CPM, Indra Hadi Wardoyo, SH, dan Marojahan Hutabarat, SH, MH.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa malam, 13 Mei 2025, di RT 004 / LK 002, Kelurahan Pajaresuk, Kecamatan Pringsewu, menjadi sorotan warga setelah AS diduga kedapatan berada di rumah MD dalam kondisi yang memicu kecurigaan.
Kuasa hukum DR, Nurul Hidayah, menilai peristiwa tersebut tidak bisa dianggap sebagai kesalahpahaman biasa. Ia menyoroti sejumlah kejanggalan yang menurutnya tidak masuk akal jika dikatakan hanya kunjungan biasa.
“Kalau memang hanya bertamu, tentu diterima di ruang tamu, bukan dengan lampu padam dan pintu terkunci. Itu bukan bentuk silaturahmi biasa,” kata Nurul kepada detikSumatera, Jumat (16/5/2025).
Selain itu, Nurul juga mengungkapkan adanya informasi penting yang ia peroleh, terkait dugaan transfer uang sebesar Rp20 juta dari AS kepada salah satu warga setelah kejadian.
“Kalau memang tidak ada apa-apa, kenapa harus transfer uang? Saya ditunjukkan bukti pengembalian uang itu oleh Lurah. Menurut saya, AS takut masalah ini melebar,” tegasnya.
Pihaknya juga meminta agar tidak dilakukan mediasi informal atau rembug pekon sebelum DR kembali ke tanah air pada 19 Mei 2025.
“Kami ingin proses hukum berjalan secara objektif. Jangan ada pertemuan sepihak yang justru bisa mengaburkan fakta,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Pajaresuk, Mukhairoh, saat dikonfirmasi memberikan penjelasan singkat terkait situasi di malam kejadian. Ia menyatakan peristiwa tersebut dipicu oleh informasi dari warga mengenai keberadaan tamu yang dinilai melewati batas waktu.
“Mohon maaf. Menurut informasi masih dari masyarakat, ada tamu yang melebihi batas waktu, membuat kesalahpahaman warga Fajar Esuk. Dan saat itu saya tidak mengetahui secara pasti karena saya tidak ada di tempat. Terima kasih,” ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan, baik pihak AS maupun MD belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut. ( * )