Jember, Gemasamudra.com – PSHT Rayon Banjarsengon Ranting Patrang menjadi saksi dari semangat dan dedikasi yang tinggi dalam latihan seni bela diri setia hati terate. Selama hampir satu setengah tahun ini, setiap malam Rabu dan malam Minggu, tempat ini dipenuhi oleh 27 siswa yang bersemangat untuk mengasah keterampilan mereka dalam bela diri dan nilai-nilai budi luhur.
Latihan ini diadakan di Rayon Banjarsengon Jl. Kasuari No. 48 Kelurahan Banjarsengon Kecamatan Patrang, Disini, mereka belajar untuk menjadi manusia yang berbudi luhur tau perbuatan antara benar dan salah, serta memiliki iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Rendra selaku ketua PSHT Rayon Banjarsengon menyampaikan bahwa latihan pencak silat PSHT setiap malam Rabu dan malam Minggu untuk menumbuhkan jiwa dan mental yang kuat pada siswa, melatih siswa dalam budi luhur dan etika. “Latihan SH tidak hanya tentang keahlian fisik semata, tetapi juga melibatkan pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang kuat. Kami ingin siswa-siswa kami menjadi manusia yang berbudi pekerti tinggi dan memiliki keimanan yang kokoh,” ungkap Rendra pada Rabu 02/10/2024 malam.
Selama latihan, para siswa diberikan pendidikan tentang etika bela diri dan diharapkan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga diajarkan untuk menghormati perbedaan dan menjadi individu yang bertanggung jawab.
Latihan di Rayon Banjarsengon ini telah menarik minat banyak pemuda dan remaja di sekitar Kelurahan Banjarsengon dan Kelurahan Gebang, Kelurahan Jumerto. Mereka datang dengan semangat dan antusiasme yang tinggi untuk bergabung dalam latihan ini, yang selain memberikan keterampilan bela diri, juga membentuk kepribadian yang kuat dan sikap yang berbudi pekerti.
Latihan ini menjadi wadah untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan berintegritas. Para siswa yang saat ini sudah sabuk Jambon di Rayon Banjarsengon berjanji untuk terus mempertahankan nilai-nilai budi luhur yang telah mereka pelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat ini, mereka berharap dapat menjadi teladan positif bagi masyarakat sekitar dan menciptakan harmoni di tengah perbedaan.
Sementara Salah satu Orang tua siswa Jambon, Samsul Anas berbagi pengalaman tentang manfaat latihan ini. Ia menyatakan bahwa melalui latihan SH Terate, anaknya tidak hanya belajar menguasai teknik bertarung, tetapi juga mengembangkan moral dan etika yang baik. Anas menyambut baik pendekatan holistik ini, karena menurutnya, mencetak manusia yang berbudi luhur tau benar dan salah serta memiliki iman yang kuat dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah tujuan yang sangat mulia.(Lukman/ Tri Cahyono)
Korwil Jatim Holiyadi