Menu

Mode Gelap

Berita Nasional · 1 Des 2025 08:20 WIB ·

Saluran Drainase untuk 200 Hektare Sawah di Ajung Diduga Ditutup Tanpa Pemberitahuan, Petani Protes


Saluran Drainase untuk 200 Hektare Sawah di Ajung Diduga Ditutup Tanpa Pemberitahuan, Petani Protes Perbesar

Korwil Jatim Holiyadi

Jember, Gemasamudra.com – Para petani di Desa Ajung menyampaikan kegelisahan mereka setelah mengetahui adanya penutupan saluran drainase yang selama ini menjadi sumber pengairan utama bagi ratusan hektare sawah. Penutupan ini disebut terjadi tanpa pemberitahuan apa pun kepada warga maupun kelompok tani.

Menurut penjelasan di lapangan, saluran yang berasal dari Waduk Limbong Sari Kecamatan Ajung tersebut mengalir melalui wilayah Dusun Kiidul Besuk, Ajung Kulon, hingga ke area persawahan Desa Pancakarya. Namun, kini jalur air itu ditutup dan di atasnya mulai berdiri bangunan yang diduga dibangun di atas lahan yang sudah dicoupling.

Klik Gambar

“Sebelumnya saluran ini hidup, menjadi pengairan untuk sawah petani. Tapi tiba-tiba ditutup, tanpa ada pemberitahuan. Sekarang salurannya mati,” ujar Ishak Setiawan, Sekretaris HIPPA Sari Murni Desa Ajung, saat ditemui di lokasi.

Baca Juga :   Pelaksanaan verifikasi Berkas Balon Perangkat Desa Klompangan di Aula Kecamatan Ajung Berjalan Kondusif

Ishak menjelaskan bahwa saluran tersebut memiliki fungsi vital bagi keberlanjutan pertanian di wilayah Ajung. Jika dibiarkan tertutup, dampaknya tidak hanya pada gagal panen, tetapi juga ancaman banjir ke permukiman sekitar.

“Air sangat dibutuhkan petani. Kalau salurannya ditutup, sangat-sangat merugikan bagi kami. Ini saluran untuk mengairi bukan hanya 1–2 hektare, bahkan bisa mencapai 200 hektare. Kalau ditutup, habis sekali. Belum lagi risiko banjir ke permukiman karena aliran air tidak bisa tertampung,” tegasnya.

Baca Juga :   Upacara Pengibaran Bendera Dalam Rangka HUT RI ke 80 di Kecamatan Ajung Berjalan dengan Hikmad.

Terkait status kepemilikan lahan lokasi berdirinya bangunan, warga menyebut bahwa dulu lahan tersebut merupakan milik seseorang bernama Sumar. Namun kondisi saat ini dinilai sudah tidak jelas karena beberapa bidang telah dicoupling.

Warga dan pengurus HIPPA berharap pemerintah desa maupun instansi terkait segera turun tangan, meninjau lokasi, dan memberikan solusi agar aliran air kembali berfungsi untuk kebutuhan pertanian.(**)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 1 kali

Baca Lainnya

PSHT Ranting Arjasa Gelar Ujian Kenaikan Tingkat, 108 Peserta Mantapkan Langkah Menuju Sabuk Hijau

30 November 2025 - 17:39 WIB

kegiatan bakti sosial dan layanan kesehatan gratis bagi 60 lansia di Dusun Dukuhsia,Desa Rambigundam, kec Rambipuji

28 November 2025 - 18:00 WIB

Disporapar Pringsewu Gelar Pelatihan Pengembangan Kepempimpinan Pemuda

28 November 2025 - 11:24 WIB

GWI Ikut Level Up Media yang Digelar Diskominfo Kabupaten Jember

27 November 2025 - 22:30 WIB

Program Insentif Lintas Agama Diakui Nasional, Bupati Jember Terima Penghargaan Prestisius Detikcom Awards 2025

26 November 2025 - 20:05 WIB

DLH Jember Dorong Gerakan Pilah Sampah Plastik, Gandeng CSR untuk Sediakan Dropbox di Ruang Publik.

26 November 2025 - 19:49 WIB

Trending di Berita Nasional