Menu

Mode Gelap

Kota Metro · 8 Feb 2024 19:34 WIB ·

Saksi Bisu di Balik Tirai IGD RSUD A. Yani: Suara Para Pahlawan Kesehatan


Foto : RSUD A. Yani Perbesar

Foto : RSUD A. Yani

“Pekerjaan di IGD itu benar-benar luar biasa. Kadang-kadang kita tak punya waktu untuk bernapas, tapi itulah pekerjaan kami,” ungkap dr. Anisa, salah seorang pahlawan kesehatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD A. Yani Metro.

Metro – Di tengah hiruk-pikuk, kita sering melihat keluarga membopong pasien dengan wajah penuh kekhawatiran. Mereka hanya satu bagian kecil dari panggung yang lebih besar. IGD adalah panggung tak pernah mati, beroperasi 24 jam penuh. Siapa pun yang datang, kami harus siap melayani.

Baca Juga :   Kapolres Pringsewu: Kami Tidak akan Anti Kritik

“Memastikan pasien sembuh bukan satu-satunya tantangan. Terkadang, kami harus menghadapi kata-kata atau tindakan kurang menyenangkan dari keluarga pasien,” jelas dr. Anisa. Ia menegaskan bahwa para tenaga medis harus memiliki ketangguhan mental dan kesehatan baik secara fisik maupun batin.

Klik Gambar

Miskomunikasi, seperti yang terjadi belakangan ini di RSUD A. Yani Metro, adalah tantangan tambahan. Pemberitaan online menuduh rumah sakit ini menolak pasien. Namun, manajemen RSUD A. Yani melihatnya sebagai miskomunikasi semata.

Baca Juga :   Peduli Masyarakat Korban Bencana Puting Beliung, Owner PT MSI dan AWPI Metro Berikan Bantuan

“Pada malam itu, IGD penuh sesak. Ada lebih dari 50 pasien yang menunggu pelayanan medis, termasuk 5 pasien yang butuh pertolongan prioritas. Bahkan mobil dengan 7 pasien sudah mendaftar,” terang dr. Anisa, menjelaskan kronologi kejadian.

Pemandangan penuh pasien masih berlanjut ke malam Selasa, 6 Februari. Namun, satu episod menarik perhatian, ketika seorang bapak dengan anaknya datang. Meski petugas telah menjelaskan kondisi IGD yang penuh, bapak tersebut memutuskan untuk pindah sebelum pelayanan dimulai.

“Saya yakin faktor panik membuat keputusan itu. Kami berusaha memberikan penjelasan, tapi akhirnya dia memutuskan untuk pindah,” papar dr. Anisa.

Baca Juga :   Bupati Winarti Lantik Sebanyak 61 Badan Permusyawaratan Kampung

Manajemen RSUD A. Yani meyakini bahwa tidak ada penolakan pasien. Mereka tetap terbuka terhadap masukan dan kritikan, berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan. “Permohonan maaf kami jika ada kekurangan atau ketidaknyamanan dalam pelayanan. Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang terus memilih RSUD A. Yani Metro untuk kesehatan mereka,” ujar dr. Anisa dengan tulus.(Hnf)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

HUT RI ke-80 di Limau Tanggamus, Camat Yusep Ajak Generasi Muda Maknai Perjuangan

17 Agustus 2025 - 14:50 WIB

“Dinas Pendidikan: Tanggung Jawab atau Alasan Belaka?”

8 Agustus 2025 - 20:49 WIB

Pecah Persatuan Pemuda, 27 OKP Tolak Musda KNPI Lampung di Tabek Indah

8 Agustus 2025 - 11:18 WIB

Dituding Abaikan Tanggung Jawab, PT Bintang Trans Diperkarakan Korban Kecelakaan

7 Agustus 2025 - 20:08 WIB

Aroma Korupsi Dana Desa Tercium! Kejari dan Inspektorat Siap Bedah Laporan Gumukmas

7 Agustus 2025 - 17:29 WIB

Kunjungi Dewan Pers, Jadi Momentum Persiapan IWO Menjadi Konstituen

7 Agustus 2025 - 16:02 WIB

Trending di Lampung