Menu

Mode Gelap

Berita Nasional · 17 Jul 2025 06:55 WIB ·

Rakyat Kecil Tertekan, Harga Beras Naik Ketua P3NA Prihatin.


Rakyat Kecil Tertekan, Harga Beras Naik Ketua P3NA Prihatin. Perbesar

Korwil Jatim Holiyadi

Jember, Gemasamudra.com –
Kenaikan harga beras di pasaran belakangan ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak. Salahsatunya datang dari Ketua Umum Perkumpulan Petani Pangan Nasional (P3NA), Jumantoro, yang secara tegas menyuarakan kekhawatirannya atas kondisi tersebut.

“Saya merasa sangat prihatin dengan naiknya harga beras di pasaran. Kenaikan ini sangat memberatkan rakyat kecil, terutama masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar Jumantoro dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7/2025)

Klik Gambar

Menurutnya, kondisi ini seharusnya bisa dihindari apabila pemerintah dan instansi terkait mampu mengelola stock beras nasional dengan baik. Jumantoro lalu merujuk pada data dari Perum Bulog yang menyebutkan bahwa saat ini terdapat cadangan beras sebesar 4 juta ton.

Baca Juga :   PJ Bupati Lambar Nukman Hadiri Pengukuhan LPAI dan Sosialisasi Pencegahan Perilaku Kekerasan Perundungan Terhadap Anak di GOR Aji Saka

“Jumlah itu sangat besar. Dengan stok sebanyak itu, secara logika seharusnya bisa digunakan untuk menstabilkan harga beras di pasar,” lanjutnya.

Namun, Jumantoro menilai bahwa distribusi dan intervensi pasar belum berjalan optimal. Ia menyoroti fakta dilapangan yang menunjukkan bahwa harga beras masih terus mengalami kenaikan, meskipun stock cadangan cukup tinggi.

Salah satu contoh yang disorotnya adalah keberadaan beras medium yang sudah ditetapkan harga eceran tertingginya (HET) oleh pemerintah sebesar Rp12.500 per kilogram. Namun, kenyataannya, beras jenis ini justru sulit ditemukan di banyak daerah.

Baca Juga :   Walikota Metro Datang Tanpa Diduga, Alia yang Setia Menunggu Orang Tua Kini Bisa Kuliah

“Beras medium dengan harga yang telah ditetapkan itu sekarang langka. Masyarakat terpaksa membeli jenis beras yang lebih mahal,” kata Jumantoro.

Ia juga mempertanyakan efektivitas program stabilisasi harga pangan yang selama ini dijalankan. Menurutnya, program-program tersebut perlu evaluasi menyeluruh agar tepat sasaran dan tidak hanya berhenti di atas kertas.

P3NA mendorong pemerintah untuk mengambil langkah nyata, termasuk memperkuat distribusi beras dari Bulog ke pasar-pasar tradisional dan wilayah dengan tingkat inflasi pangan yang tinggi.

Baca Juga :   Pengurus Daerah dan Pengurus Wilayah IWO Lampung Periode 2024-2029 Dikukuhkan

“Jika pemerintah tidak segera bertindak, dikhawatirkan dampaknya akan semakin luas. Bukan hanya terhadap daya beli masyarakat, tetapi juga terhadap kestabilan sosial di akar rumput,” Pungkasnya.(**)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 11 kali

Baca Lainnya

Bupati Lamtim dan BPN Dinilai Tak Berkomitmen Ungkap Kasus Dugaan Mafia Tanah

17 Juli 2025 - 17:49 WIB

Pemdes Pancakarya Menggelar Rakor Pembagian SPPT PBB – P2 Tahun 2025 dan HUT RI Ke 80

17 Juli 2025 - 16:13 WIB

Workshop Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting Serta Pemutakhiran Data Keluarga Tahun 2025 di Gelar oleh PLKB Kecamatan Sukorambi

17 Juli 2025 - 07:02 WIB

SMK 01 Diponegoro Wuluhan Melaksanakan MPLS  dengan Menggelar Simulasi PMR Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

16 Juli 2025 - 09:54 WIB

Tunggu Musda Untuk Penetapan Ketua Definitif, DPD HKTI Jawa Timur Masih Demisioner.

15 Juli 2025 - 17:32 WIB

Dukungan Dinsos Jember Kepada Sekolah Rakyat

15 Juli 2025 - 17:26 WIB

Trending di Berita Nasional