Menu

Mode Gelap

Berita Terkini · 20 Mei 2021 00:46 WIB ·

Puluhan Anak-anak di Bawah Umur jadi Korban Kekerasan Seksual oleh Oknum Sekdes


Puluhan Anak-anak di Bawah Umur jadi Korban Kekerasan Seksual oleh Oknum Sekdes Perbesar

Gemasamudra.com

Pringsewu| Anak-anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual oleh pelaku R, salah satu oknum sekretaris desa/pekon yang berada di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, diperkirakan berjumlah puluhan orang.

Hal ini disampaikan oleh salah satu korban berinisial K. Ia mengatakan, rata-rata yang menjadi korban kekerasan seksual tersebut merupakan anggota seni beladiri yang mana pelaku R merupakan pembina di organisasi beladiri tersebut.

Klik Gambar

“Ada hampir 30-50 korban lah yang sudah dilecehkan Pak R, bahkan diantara korban sudah ada yang jadi pelaku juga (kelainan seksual,Red),” kata korban K, Senin (17/5/2021).

Baca Juga :   Upacara Hari Sumpah Pemuda: Pemkot Metro Dorong Pemuda Isi Waktu dengan Kegiatan Positif

Korban K mengungkapkan, ia mendapatkan perlakuan tak senonoh saat dirinya sedang duduk di bangku kelas II SMP .

“Jadi waktu itu kejadian pertama saya latihan bela diri di rumah orang tua pelaku R. Anak-anak disuruh menginap di rumah pelaku, lalu disuruh mandi suci.
Namanya murid kami nurut saja. Namun saat kami semua sedang tidur, tiba-tiba pelaku berlaku tak senonoh kepada saya,” ungkapnya.

Bukannya merasa kapok, pelaku R kembali melalukan tindakan tak senonoh kepada korban K saat organisasi beladirinya sedang melaksanakan perkemahan.

Baca Juga :   Pemaparan Visi- Misi Calon Kepala Daerah Disaksikan Ketua DPD Partai Golkar Arinal

“Karena saya saat itu tau pelaku mau aneh-aneh saya sempat marah. Dan anak-anak yang lain juga sempat lihat saya marah,” tuturnya.

Korban K juga mengaku, bahwa pihak pemerintahan pekon setempat mengarahkan korban-korban lain agar tak melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum. Padahal K berkeinginan, mata rantai kasus ini bisa terputus dan pelaku segera dihukum.

“Waktu sidang dengan pihak pekon pun kami heran, ada kasus besar kok malah didiamkan. Terus ada bukti juga kalau pemerintahan pekon mengarahkan korban agar tidak melapor ke kepolisian. Ditakuti ribet katanya,” beber K.

Baca Juga :   Sepaket, Karang Taruna dan Fasilitator di Desa Papanloe Buka Donasi

Tak hanya diintimidasi oleh pihak pekon, para korban kekerasan seksual juga mendapatkan intimidasi dari organisasi beladiri yang mereka ikuti agar menutupi kasus ini.

” Ancamannya gini, kata salah satu korban langsung, kita jangan ngaku pernah mendapatkan perlakuan kekerasan seksual.  Korban disetel, ditakut-takuti , kalau ngaku nanti di nonaktifkan dari organisasi,” tandasnya.

Penulis : Redaktur

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 7 kali

Baca Lainnya

Bupati Ela Hadiri Halal Bihalal Ulama-Umaro di Ponpes Assya’raniyah

18 April 2025 - 19:27 WIB

Potong Kerbau, Ribuan Pendukung Qodham Gelar Doa Bersama

17 April 2025 - 11:53 WIB

Mantan Bupati Lamtim Akhirnya Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Proyek Pagar Rumdis

17 April 2025 - 10:28 WIB

Keruk APBD Ratusan Juta, Toilet yang Dibangun oleh Disporapar Pringsewu Mangkrak

17 April 2025 - 09:27 WIB

Rutan Sukadana Kelas IIB Sukadana Gelar Razia Tahanan Dan Gabungan Dengan APH

16 April 2025 - 10:32 WIB

Dinas PUPR Tubaba Mulai Kerjakan Dua Kegiatan proyek Ruas Jalan Penghubung Exit Tol Anggaran Tahun 2025

14 April 2025 - 20:39 WIB

Trending di Berita Terkini