Jatim.Gemasamudra.com – Sebagai wujud nyata komitmen perusahaan terhadap kenyamanan lingkungan, PT EAN selaku produsen Bahan Bakar Nabati (BBN) telah melakukan koordinasi secara intens dengan DLH kabupaten Mojokerto atas masukan dan saran yang ditujukan kepada perusahaan.
Atas hal tersebut pada hari Senin 27 Januari 2025, telah dilakukan identifikasi sumber bau yang timbul berasal dari pembentukan Biogas yang belum sempurna terutama di kandungan gas metana (CH4). Merespon hal tersebut, hari Selasa tanggal 28 Januari 2025 PT EAN berkoordinasi bersama DLH kabupaten Mojokerto dengan hasil arahan yaitu PT EAN menunda proses produksi dan fokus tangani sumber bau.
Faktor utama yang menjadi penyebab proses pembakaran tidak optimal yakni kandungan gas metana (CH4) sulit terbentuk. Saat ini hal tersebut menjadi perhatian utama PT EAN dan salah satu upaya untuk menanggulangi bau adalah dengan flaring (pembakaran) secara masif dan mengupayakan kandungan gas metana (CH4) lekas terbentuk sempurna.
Sebagai bentuk kongkrit telah dilaksanakan pertemuan langsung antara PT EAN dan DLH Kabupaten Mojokerto bertempat di kantor DLH Kabupaten Mojokerto pada Kamis tanggal 30 Januari 2025 yang membahas langkah-langkah strategis untuk segera tangani sumber bau, diantaranya flaring secara intensif menggunakan 4 buah unit flare yang saat ini tersedia serta mempersiapkan tambahan flare dengan kapasitas pembakaran 200 Nm3/jam dan melakukan pemberitahuan kepada DLH mojokerto terkait perkembangan kegiatan atas arahan yang telah disampaikan perusahaan.
Atas komitmen penuh PT ENERGI AGRO NUSANTARA (EAN) terhadap arahan yang diberikan, harapan DLH Mojokerto permasalahan yang timbul ini bisa teratasi.
Korwil Jatim Holiyadi