Pringsewu, Gemasamudera.com – Seorang bidan yang bertugas di wilayah Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, diduga memengaruhi pasien penerima manfaat BPJS-KIS untuk tidak melahirkan di fasilitas kesehatan pemerintah, melainkan di klinik pribadinya secara mandiri atau berbayar.
Dugaan praktik yang bertentangan dengan asas pelayanan kesehatan universal ini diungkap oleh seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya. Narasumber merupakan warga setempat yang hendak melahirkan dan telah mengurus kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Ya mending melahirkan pakai umum, Mbak. Di tempat saya bayarnya Rp1,5 juta. Pilihannya di Mbak. Daripada di puskes kan fasilitasnya kurang layak, dan agak ribet,” kata narasumber menirukan ucapan oknum bidan berinisial MR kepada media ini, Jumat (13/6/2025).
Narasumber juga mengaku keberatan atas tawaran tersebut lantaran keterbatasan kondisi ekonomi keluarganya. Ia berharap dapat melahirkan secara gratis melalui skema BPJS-KIS yang memang ditujukan bagi warga kurang mampu.
“Saya ini orang gak mampu, makanya saya urus BPJS KIS sebelum saya lahiran nanti. Malah dibilangnya kalau lahiran di puskesmas itu ribet administrasinya dan fasilitas tidak bagus,” tutur narasumber lirih.
Saat dikonfirmasi, MR yang diketahui bertugas di UPT Puskesmas Gadingrejo membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan kepada pasien untuk melahirkan secara mandiri.
“Oh itu gak bener. Siapa nama pasiennya? Tapi kalau bertanya ke saya, tarif persalinan yang saya sampaikan itu berdasarkan kesepakatan dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Saya selalu bilang, saya tidak bekerja sama dengan BPJS, silakan bisa ke puskes atau RS. Dan kalau di puskesmas, jika terjadi sesuatu pasti dirujuk ke rumah sakit,” jelas MR saat dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp.
MR juga menyanggah pernyataan yang menyebutkan fasilitas Puskesmas tidak layak digunakan untuk rawat inap pasien bersalin.
“Tidak ada itu saya bicara begitu. Saya ini juga kerja di Puskesmas,” tegasnya. ( * )