Pringsewu (GS) Warga Pekon Wonodadi dan Wonosari di Kecamatan Gadingrejo memblokade jalan penghubung.
Hal ini dilakukan lantaran kesal, karena jalan penghubung tersebut seringkali dilewati dump truk membawa material batu melebih tonase milik perusahaan tambang yang berada di Pekon Tambahrejo. Karena hal itu, jalan sepanjang 3 kilometer menjadi rusak parah selama beberapa tahun terakhir.
Kakon Wonodadi Priyono mengatakan, pihaknya pernah melakukan komunikasi dengan pemilik tambang di tahun 2018 lalu. Namun, tidak pernah ada action yang dilakukan pemilik tambang.
“Dulu tahun 2018 pernah saya komunikasikan dengan Pak Robi dan Pak Yus selaku pemilik tambang. Mereka hanya pernah menjanjikan, tapi akhirnya sampai hari ini jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki,” ungkapnya, Sabtu (19/3).
Bahkan, tambang yang diduga beroperasi sejak tahun 2010 lalu juga sering menggunakan truk tronton untuk mengangkut material.
“Dulu pernah tronton masuk tengah malem. Sehingga tugu selamat datang Pekon Wonodadi menjadi rusak,” tambahnya.
Senada, Kakon Wonosari Rusmiyanto meminta agar pengusaha tambang segera melakukan komunikasi dengan pihaknya.
” Kalau tidak mau membenahi ini ya tolong jangan masuk wilayah sini lagi. Karena hal itu, jalan sepanjang 3 kilometer jadi rusak parah karena banyak lubang,” ungkap dia.
Bahkan, lanjutnya, setiap hari ratusan mobil dump truk yang lewat menimbulkan polusi jika musim kemarau, dan jalan yang berlubang menjadi becek jika musim hujan. Sehingga rentan menimbulkan kecelakaan bagi pengendara yang lewat. Apalagi di sini ada empat sarana pendidikan yakni SMA N 2 Gadingrejo, SMK Patria, dan MTS Raden Intan, dan MTS Babusalaam.
“Kasihan pak, ini kan jalan yang seringkali dilewati para pelajar. Harapan kami ada itikad baik dari pihak tambang untuk segera memperbaiki jalan ini, ” kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Gadingrejo Iptu Anwar Mayer Siregar yang langsung datang ke lokasi blokade mengatakan pihaknya sudah berusaha menjalin komunikasi dengan pihak pemilik tambang. Namun, waktunya harus diatur lagi, sebab pengusaha tambang saat ditemui tidak ada di lokasi.
“Kami penginnya masalah ini bisa diselesaikan secara mediasi. Kita pertemukan kedua pihak, apa yang menjadi harapan warga dan pengusaha sehingga nanti ditemukan solusinya. Mudah-mudahan segera ada waktu bernegosiasi. Kita rembuk Pekon lah, tinggal cari waktu terbaik karena pengusaha tersebut saat kami datangi tidak ada di lokasi tambang,” ucap dia.
Terpisah, Andi Robi, pemilik tambang batu belah CV Sinar Bumi Mandiri mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi soal truk pengangkut material miliknya yang tidak diperbolehkan melewati jalan Pekon Wonodadi dan Wonosari. Ia mengatakan, selama ini perusahaan miliknya sudah berusaha memperbaiki jalan yang rusak tersebut. “Waduh saya blom dapat info, jadi saya tidak bisa jawab,” tandasnya.
Pantauan media ini, jalan diblokade dengan dipasang bambu setinggi dua meter. Sejak pagi tadi, truk pengangkut material batu tidak diperbolehkan lewat. Kemudian untuk truk pengangkut lainnya, dialihkan melewati jalan alternatif lainnya. (*/Red)