Pesisir Barat – Diduga Buruknya Pelayanan RSUD KH. Muhammad Thohir Krui, Sampai keluhkan keluarga pasien, dari segi pelayanan yang dianggap terkesan terlalu menggampangkan pasien yang lagi sakit parah, hal tersebut diduga membuat Rohana (83) salah satu pasien meninggal dunia , hal tersebut dikatan oleh Bukhari yang merupakan anak dari pasien, yang menceritakan kronologi sebelum meninggalnya ibunya di rumah sakit .Sabtu(20/03/21).
“Saya keluhkan masalah tentang buruknya pelayanan RSUD RSUD KH. Muhammad Thohir Krui,pada saat sehari ibu saya di rawat RSUD tersebut, kemudian saya cek alat pendeteksi layar detak jantung mati,kemudian saya tanyakan kepada pihak rumah sakit,alasannya ternyata baterainya habis pada saat itu. Saya tahu umur di tangan tuhan, cuman saya sebagai anak merasa di permainkan.
“Dan bukan hanya di alat layar pendeteksi tekanan jantung, namun pada saat saya bergantian berjaga dengan istri saya, hal yang sama terjadi, bedanya giliran istri saya oksigennya yang habis ,sedangkan posisi ibu saya pada saat itu tidak bisa telat oksigen mengingat penyakit yang di derita orang tua saya adalah penyakit tua dan bawaan penyakit lain-lainya ,kemudian istri saya menyampaikan kepada pihak perawat RSUD yang atas nama Reza Efendi, namun tidak di tanggapi hanya di tanggapi “iya bu nanti saya panggi dokter” namun kenyataan yang di ketahui istri saya mulai dari jam 9:20 sampai jam 11 :30 hingga orang tua saya meninggal sudah tidak di pasangkan lagi oksigen tersebut.”Ungkap Bhukari Kepada Media ini.
Mengetahui cerita dari istrinya, Bukhari langsung mengadap dan memprotes kepada pihak rumah sakit, agar tidak terjadi pada pasien lainnya, hingga akhirnya dirinya di pertemukan kepada kepala pelayanan yang awalnya keduanya bersitegang beradu argument, namun akhirnya Eflina,S,KM yang merupakan kepala pelayanan RSUD mengakui jika ada kelalaian dalam proses penanganan dan dirinya memohon maaf atas kejadian tersebut.
“Setelah saya protes dengan pihak RSUD kemudian saya di hadapi dengan Eflina,S,KM, yang merupakan kepala pelayanan RSUD, kemudian saya konfirmasi,dan saya pertanyakan mengapa ketanggapan pihak RSUD kepada orang tua saya dari monitor yang habis baterai hingga ketelatan oksigen, tidak segera dig anti, atau di berikan penanganan secara instensif yang di lakukan pihak dokter, dan semua terkesan ada pembiaran. Kemudian Eflina, tersebut menjawab dengan alasan bahwa pasien sudah “Meninggal Dunia” padahal istri dan anak saya berada di situ, bahwasanya ibu saya dalam keadaan koma,justru akibat dari tidak adanya suplai oksigen yang telat ibu saya meninggal,padahal di depan ruangan isolasi masih terdapat 4 tabung oksigen yang belum digunakan. Setelah saya menjelaskan dan memberikan bukti-bukti kepada Eflina Kepala Pelayanan RSUD kemudian dirinya mengakui keteledoran nya dan anak buah nya atas pembiaran tersebut” Tegas Bhukari
Dari apa yang terjadi pada dirinya, Bukhari selaku ketua IWO (Ikatan Wartawan Online) Pesisir Barat akan terus menindak lanjuti agar sebagai Evaluasi dari pihak rumah sakit agar perihal tersebut tidak menimpa kepada pasien yang lainnya
“Dalam hal ini saya akan pantau terus RSUD KH. Muhammad Thohir Krui agar terus mengevaluasi, agar apa yang saya rasakan bersama keluarga tidak menimpa keluarga pasien lainnya,dan saya minta terhadap Pemerintah Daerah agar cepat tanggap dan segera Evaluasi oknum-oknum yang ada di RSUD tersebut”Pungkasnya.
Di tempat lain, Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Barat Tedi Zatmiko mengatakan, dari kejadian yang menimpa ibu ketua ikatan wartawan online (IWO) Pesisir Barat, dirinya akan mengevaluasi kinerja jajararan kesehatan yang bertugas di rumah sakit tersebut.
“Saya sangat prihatin atas tersebut, bahwa dengan kejadian ini saya akan mengevaluasi kinerja semua jajararan kesehatan yang bertugas di rumah sakit RSUD KH. Muhammad Thohir Krui” Pungkasnya (Tim MGG)