Korwil Jatim Holiyadi
Jember, Gemasamudra.com – Gelaran Jungle Warrior Open Championship 2025 yang diadakan di Jember Mini Zoo berlangsung sukses dan mendapat sambutan meriah dari peserta maupun pengunjung. Uniknya, kejuaraan ini digagas oleh pemilik Jember Mini Zoo, Habib Adnan Mochammad, yang bukan berasal dari kalangan pencak silat, namun memiliki komitmen kuat untuk melestarikan seni bela diri tradisional Indonesia.
Kejuaraan ini diikuti 115 peserta dari 12 perguruan pencak silat di Kabupaten Jember. Pertandingan digelar di area luar gedung (outdoor), namun tetap mampu menarik perhatian ratusan penonton, sehingga menjadi salah satu ajang pencak silat paling meriah di awal tahun 2025.
Wakil Ketua 3 IPSI Kabupaten Jember sekaligus Ketua PSHT Cabang Jember, Kang Mas Jono Wasinuddin, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kompetisi ini.
“Perkembangan pencak silat di Jember sangat luar biasa. Total ada 34 perguruan pencak silat. Pertandingan kali ini sangat spesial karena digelar oleh pihak luar pencak silat, namun pelaksanaannya begitu tertib, meriah, dan antusias penontonnya sangat besar,” ujar Jono.
Ia menambahkan bahwa pengenalan pencak silat sejak usia dini sangat penting, dan kemasan kegiatan yang dipadukan dengan wisata edukatif seperti di Mini Zoo menjadi pendekatan baru yang menarik bagi masyarakat.
“Prestasi pencak silat harus lebih baik lagi. Ini menjawab tantangan Bupati Jember: Jember Baru, Jember Maju. Dengan Ketua IPSI yang baru, pencak silat harus semakin maju,” tegasnya.

Pemilik Jember Mini Zoo, Habib Adnan Mochammad, mengaku bersyukur karena kegiatan berjalan lancar dan mendapat respons positif.
“Acara ini kami rancang bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi dan promosi wisata. Kami bersyukur semuanya berjalan tertib dan sangat meriah,” jelas Adnan.
Ia berharap Jungle Warrior Open Championship dapat menjadi agenda rutin setiap tahun dan mampu digelar dalam skala yang lebih besar.
“Semoga event ini memberi dampak positif bagi Jember, terutama sektor pariwisata, edukasi satwa, dan tentu saja seni bela diri warisan bangsa, pencak silat,” tambahnya.(**)






