Pringsewu (GS) – Diperiksanya ketua serta beberapa anggota DPRD Kabupaten Pringsewu oleh Kejari sebagai saksi dalam dugaan kebocoran Tahun Anggaran 2019 dan 2020 di Sekretariat Dewan (Setwan) setempat memunculkan pelbagai dinamika.
Selain pergantian seluruh PPTK yang menjabat dilingkup Setwan, baru-baru ini berseliweran percakapan di media sosial melalui aplikasi WhatsApp yang diduga ditulis oleh salah satu petinggi Partai Golkar Pringsewu.
Dalam percakapan tersebut mengatakan bahwa media dinilai sengaja membuat judul yang salah agar menarik perhatian. Statement tersebut tentunya menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pemburu berita.
Berikut isi percakapan yang kemudian diteruskan ke banyak kalangan pengguna aplikasi WA:
“Medianya yang sengaja buat judul salah agar menarik perhatian. Jadi yang benar adalah beberapa anggota dewan dimintai keterangan (klarifikasi) terkait dugaan korupsi di Sekretariatan Dewan
Jadi, pertama, dewan hanya diminta keterangan bukan diperiksa. Kedua, atas dugaan penyalahgunaan anggaran, di Sekretariatan Dewan bukan DPRDnya,”.
Perlu kita ketahui bahwa anggota dewan bukan pengelola anggaran. Jadi kalau berkaitan dengan anggaran itu adalah tugas sekretariat”.
Beredar kabar, bahwa percakapan tersebut ditulis oleh Sagang Nainggolan, politisi asal Partai Golkar. Saat dikonfirmasi Sagang membenarkan bahwa pesan WhatsApp tersebut dia yang menulis, namun ditujukan untuk internal partai saja.
“Iya tapi saya nulisnya di internal gruop WA Golkar Pringsewu, bukan di media publik untuk memberikan penjelasan kepada kader berkaitan dengan pemberitaan yang menyebar seolah-olah DPRD sedang di periksa dengan dugaan korupsi 55 M,” jelas Sagang, Kamis (22/4/2021).
Jadi, lanjut Sagang, saya jelaskan bahwa dewan dimintai keterangannya atas dugaan penyelewengan anggaran di sekretariat.
“Tujuannya agar tidak ada usaha memframing seolah-olah dewan korupsi,” kilahnya.
Menyikapi persoalan ini, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (PD IWO) Kabupaten Pringsewu Ahmad Fijayyudin meminta agar pihak yang terkait untuk segera melakukan klarifikasi, agar tidak menjadi bias.
“Statementnya sangat tendensius, seolah-olah kami dari awak media sengaja berbuat salah. Yang disebutkan secara umum, sebut dong medianya media apa, kemudian salahnya di bagian mana,” ungkap Fijay.
Fijay juga mengatakan, jika memang itu percakapan hanya untuk kalangan internal di grup WA, kenapa percakapan tersebut menyebar ke kalangan eksternal.
“Harus segera klarifikasi, biar jelas pernyataan ini,” pungkasnya.
Penulis : (Red)