Tulang Bawang Barat – gemasamudra.om
Masyarakat Tiyuh (Desa) Gedung Ratu, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) bekerjasama tolong menolong atau bergotong royong membangun kantor Tiyuh pada Minggu, 06 Agustus, 2023.
Uniknya, meski kini telah menginjak era globalisasi modern, masyarakat disana membangun kantor Tiyuh mereka dengan struktur bangunan lokal kuno sehingga nantinya mereka dapat bernostalgia.
Pemerintah Tiyuh Gedung Ratu sengaja mendesaign sedemikian rupa bertujuan untuk membangkitkan kembali nilai budaya lokal yang ada di Kabupaten berjuluk Ragem Sai Mangi Waway itu.
Dengan begitu, ketika masyarakat setempat berkunjung ke kantor Tiyuh untuk mendapatkan pelayanan nantinya mereka akan dibawa flash back atau kilas balik pada zaman dahulu kala.
Juaini Bandarsyah, Kepala Tiyuh setempat menjelaskan bahan utama pembuatan kantor ini iyalah gelondongan kayu yang setiap batangnya memiliki filosofi tersendiri.
“Desaign pembangunan balai Tiyuh ini merupakan salah satu bentuk kecintaan warga Tubaba khususnya Tiyuh Gedung Ratu terhadap sejarah masa lampau. Dengan begitu nantinya dapat memberikan contoh maupun pemahaman pada generasi muda tentang sejarah masyarakat Lampung,” jelas Juaini.
Kepala Tiyuh yang akrab disapa Pakju ini juga mengatakan pembangunan kantor Tiyuh tersebut bersumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tiyuh tahun 2023 senilai Rp.128.000.000.
“Pembangunan ini menggunakan APBT Tiyuh Gedung Ratu yang sebelumnya sudah kita musyawarahkan wacana pembangunan ini bersama BPT dan masyarakat. Saya juga berharap masyarakat dapat melestarikan budaya asli Lampung dengan menjaga sifat kekompakan dalam bergotong royong bersama seperti yang kita lakukan saat ini,” ujarnya.
Selain itu, Iwan Setyawan Camat Tulang Bawang Udik yang juga ikut bergotong royong disana mengapresiasi terobosan yang dilakukan Pemerintah Tiyuh Gedung Ratu.
“Iya kita mengapresiasi ya, tentunya dengan pembangunan balai Tiyuh dengan desaign seperti ini selain mereka berinovasi tetapi mereka juga menumbuhkan nilai budaya dimasa lampau,” tandasnya Iwan. (HD)