Menu

Mode Gelap

Berita Terkini · 6 Mei 2020 14:07 WIB ·

Abaikan Arahan Presiden dan Juknis Kemendesa, Pembangunan Infrastruktur Pekon Bulurejo Tidak Padat Karya Tunai (Diborongkan)


Abaikan Arahan Presiden dan Juknis Kemendesa, Pembangunan Infrastruktur Pekon Bulurejo Tidak Padat Karya Tunai (Diborongkan) Perbesar

PRINGSEWU (GS) – Di tengah pandemi Covid-19, berdasarkan arahan Presiden Jokowi, untuk percepatan program Padat Karya Tunai (PKT) dengan menambahkan harian orang kerja (HOK) sebesar 30 persen, dan sesuai dengan Permendes nomor 11 tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020 harus fokus pada PKT dan untuk pembiayaan Covid-19.

Demikian dilakukan dengan tujuan penciptaan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran. Namun hal ini tidak diterapkan di Pekon Bulurejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, pada pembangunan drainase di termin pertama tahun 2020. Drainase sepanjang 416 meter ini dibangun di RT 6 RW 3 Jalan Gang Ahmad Dasuki dengan nominal anggaran Rp162.076.000.

Baca Juga :   Jelang Pilkada Serentak Polres Lampung Tengah Gelar Apel Gabungan Operasi Yustisi

Ini jelas tidak mengindahkan instruksi Presiden dan juknis dari Kementrian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal secara padat karya tunai, yang mana seharusnya upah harus dibayarkan secara harian atau mingguan, namun berbanding terbalik dengan kenyataannya di lapangan.  Pun juga saat penggalian tanahnya menggunakan alat berat berupa excavator, bukan dikerjakan secara manual.

Klik Gambar

Upah untuk tukang dibayar secara borongan yaitu  sebesar 150 ribu per 5 meter. Hal ini diungkapkan oleh Sukamto,  salah satu tenaga kerja (tukang) kepada gemasamudera.com, Rabu (6/5/2020).

“Ini borongan Mas, 150 ribu per lima meter persegi, kami sudah kerja 12 hari disini, untuk penggalian memang pakai excavator,” ungkap Sukamto.

Baca Juga :   Yayasan Gotong Royong Jakarta Selatan Menduga Oknum Kepala BPN Provinsi Lampung Menyalah Gunakan Wewenang

Saat di konfirmasi, Pj Kakon Bulurejo, Budi Santoso mengatakan, mengetahui soal besaran upah HOK dibayar dengan sistem borongan, namun soal besarannya berapa tidak begitu mengetahui dengan jelas karena semua dikelola Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).

“Iya tahu kalau diborongkan, Kalau itu tanya sama TPK nya, saya juga ngga tau isi RAB nya,” ujar Budi saat dikonfirmasi di kantor pekonnya, Rabu (6/5/2020).

Tempat yang sama, Bendahara Pekon Bulurejo, Yuri Iswanto juga membenarkan bahwa pekerjaan tersebut memakai alat berat dan memberikan upah secara borongan.

Baca Juga :   Kabid DLHD Tubaba Ketar-Ketir Pasca Diberitakan Pungli Tarif Kebersihan Sampah Pakai Dua Karcis

“Kalau upah kita borongin, tapi soal besarannya,  TPK yang tau. Sekarang gini, kalau masalah ini, PKT kadang di sini harian tukang 100 lebih, di standar harga cuma 95 ribu,” kilahnya.

Namun, saat dimintai nomor handphone TPK,  perangkat pekon malah  saling lempar  sana-sini seolah-olah menutupi keberadaan TPK dan bahkan tidak mau memberikan nomor hape TPK. Hal ini diungkapkan oleh Bendahara dan Sekretaris pekon setempat.

“TPK nya itu sibuk ke sawah, terus kalau yang kerja istirahat, TPK nya ke sawah,” pungkasnya.

Penulis : Team

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Imigrasi Jambi Gelar Operasi Wira Waspada 2025, Awasi Ketat Keberadaan Orang Asing

18 Juli 2025 - 11:24 WIB

Diduga Jarang Gelar Rapat, Anggaran Konsumsi Kecamatan Sukoharjo Sentuh Puluhan Juta

17 Juli 2025 - 19:50 WIB

Bupati Lamtim dan BPN Dinilai Tak Berkomitmen Ungkap Kasus Dugaan Mafia Tanah

17 Juli 2025 - 17:49 WIB

Buka Workshop P4GN, BNNK Lamtim Berkolaborasi GRANAT, Dan Dinas P3AP2KB Lamtim

17 Juli 2025 - 14:10 WIB

Mayat Pria Tanpa Kepala Terdampar di Pantai Limau Tanggamus

16 Juli 2025 - 10:23 WIB

Dugaan Korupsi DD Tahun 2024 di Pekon Gumuk Mas Sedang Ditelaah Kejari Pringsewu

15 Juli 2025 - 13:35 WIB

Trending di Berita Terkini