Lampung Tengah – (GS) – Kasus DBD di Kecamatan Seputihsurabaya menjadi perhatian Bupati Lampung Tengah, Loekman Djoyosoemarto, oleh karena itu Loekman ajak warga Untuk menekan bertambahnya kasus tersebut, orang nomor satu di Pemkab Lamteng ini turun langsung di Kampung Gaya Baru 2. Senin (2/3/2020).
Loekman mengajak masyarakat meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk memberantas sarang nyamuk penyebab DBD.
“Salah satu penyakit yang kerap mewabah di musing penghujan yakni DBD. Terjadinya penyakit itu (DBD) diakibatkan oleh virus dengue yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti,”rainya
Jika kebersihan rumah diperhatikan, nyamuk pembawa virus itu tidak akan hidup,” kata Loekman di hadapan masyarakat dan seluruh perangkat kampung di kecamatan setempat.
Bupati yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Lamteng dr. Otneil Sriwidiyatmoko serta tim fogging mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Seputihsurabaya agar selalu memperhatikan kebersihan lingkungan.
“Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” tuturnya.
Menurut Loekman, fogging dilakukan dalam keadaan terpaksa. “Kenapa kita terpaksa? Karena racun yang dihasilkan dari alat fogging tersebut, bisa menempel di semua perabotan yang ada di dalam rumah. Dan menimbulkan efek samping bagi kesehatan,” ucapnya.
Sementara, Kepala Puskemas Seputihsurabaya Albertus Suharlambang S.Kep.MM., menjelaskan bahwa pemberantasan DBD harus terintegrasi. Mulai dari pencegahan, penemuan penderita, pengamatan penyakit, penyelidikan epidemiologi, penanggulangan dan penyuluhan kepada masyarakat.
Dia menyatakan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Seputihsurabaya hingga saat ini ada 86. “Saya berharap masyarakat ikut bekerjasama dengan puskemas dalam menanggulangi DBD. Sebab upaya fogging yang dilakukan ini juga tidak akan efektif kalau masyarakat tidak melaksanakan PSN dengan 3M plus,” ajaknya.
Dalam penerapan 3M Plus, kata dia, yaitu menutup wadah penampungan air, mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk, dan menguras atau menggati air di penampungan air menimal satu minggu sekali,”pungkasnya.
Penulis: Rizal