Korwil Jatim Holiyadi
Jember, Gemasamudra.com— SMP Negeri 1 Ajung melaksanakan kegiatan sosialisasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Tahun Anggaran 2025 di aula sekolah. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala SMP Negeri 1 Ajung, Drs. Sutopo, serta dihadiri dewan guru, Komite dan orang tua/wali murid.
Dalam penyampaiannya, Drs. Sutopo menjelaskan bahwa RKAS tahun 2025 disusun sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab sekolah dalam pengelolaan dana pendidikan. Total anggaran yang direncanakan mencapai Rp774.080.000,00 dan dialokasikan untuk tujuh komponen utama, meliputi pengembangan standar isi, standar proses, peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan, serta sistem penilaian.
Selain membahas RKAS, Kepala Sekolah juga memaparkan berbagai program inovatif dan unggulan sekolah yang akan dijalankan pada tahun 2025. Program tersebut di antaranya BIAS PRISMA, SODA GEMBIRA, BE SMART OK, LAY BILING HABIB, GEMATI ARASI, SENASASI, GIAT MAK YURI, GELATO LUMER, KUTIKULA, dan MERAH MENARIK. Program-program ini diarahkan untuk membentuk peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, cerdas, kreatif, peduli lingkungan, dan berkarakter kuat.
“Kami ingin seluruh kegiatan dan anggaran sekolah dapat dipahami bersama oleh warga sekolah dan wali murid. Dengan begitu, setiap program berjalan transparan dan memiliki dampak nyata bagi peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Ajung,” ujar Drs. Sutopo dalam sambutannya.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta orang tua dalam mendukung disiplin dan karakter siswa. “Sekolah tidak bisa berjalan sendiri. Kami berharap orang tua ikut aktif memantau perilaku anak-anaknya, terutama dalam hal kedisiplinan, keikutsertaan kegiatan, dan tanggung jawab belajar,” tambahnya.
Dalam forum tersebut, pihak sekolah juga menyoroti beberapa hal yang perlu mendapat perhatian bersama, seperti kebiasaan sebagian murid membawa sepeda motor ke sekolah, rendahnya partisipasi ekstrakurikuler, kebiasaan merokok, hingga perilaku mencoret seragam. Semua hal ini diharapkan bisa diatasi melalui komunikasi intensif antara pihak sekolah dan orang tua.
Kegiatan sosialisasi berlangsung interaktif dan diakhiri dengan sesi dialog terbuka antara Kepala Sekolah, guru, dan wali murid sebagai wujud sinergi dalam mewujudkan sekolah yang bersih, nyaman, dan berprestasi.(**)