Tulang Bawang Barat –
Bagaimana tidak,pekerjaan yang harus dijalani setiap harinya sebagai buruh harian lepas tidak bisa mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.itulah yang dirasakan oleh Nasuki tepatnya berada di RK 01 RT 01 Tiyuh Penumangan Baru kecamatan Tulangbawang Tengah kabupaten Tulangbawang barat.
Nasuki (40) diketahui mempunyai seorang anak laki-laki bernama Ahmad umur enam tahun,dan istrinya sudah pergi sejak empat tahun silam bekerja sebagai TKW meninggalkan suami beserta anaknya.selain menjadi buruh Suki pun harus mengurusi anak serta memenuhi kebutuhan hidup sekaligus menjadi sosok seorang ibu menggantikan posisi istrinya.
Saya merasa sangat prihatin terhadap pak Suki, karena kehidupannya terlihat sangat kekurangan meskipun demikian dirinya (Suki) tetap saja tangguh, pekerja keras dan tidak mengeluh dengan kehidupannya.meskipun dengan kondisinya yang serba kekurangan dia selalu bertahan dan bersabar.” Ucap Sri tetangga Suki
Pak Suki tinggal bersama seorang anak laki-laki dan pekerjaan sehari-hari nya sebagai buruh harian,itu pun tidak setiap hari mendapatkan pekerjaan kalau orang membutuhkan bantuan kepadanya baru dia dapat pekerjaan.namun terkadang juga tidak bekerja,selain itu Suki juga menempati rumah gubuk yang sudah tampak tua dan hampir ambruk bahkan dibagian belakang rumah sudah ada yang runtuh, sedangkan pada kiri dan kanan dinding bambu disangga dengan kayu agar tidak rubuh.” Lanjut Sri
Lebih lanjut Sri mengatakan.” Sangatlah pantas kiranya para Dermawan maupun pihak terkait khususnya pemkab Tubaba dapat melihat keadaanya langsung dilokasi dan memberikan perhatian, tentunya akan lebih membantu bagi Suki beserta anaknya.” Ujarnya
Hal tersebut juga diakui oleh Nasuki,” Keseharian saya bekerja sebagai buruh harian, sudah empat tahun ini istri meninggalkan kami bekerja di negeri orang tanpa kabar berita.masih beruntung saya memiliki anak yang begitu sabar dan tabah menemani saya dengan keadaan yang serba kekurangan.” Ini bukan omoong kosong mas bisa dilihat sendiri keadaan saya saat ini,rumah sudah mau rubuh perabotan dalam rumah saja tidak mencukupi.” Akunya
Saya sangat berterima kasih kepada seluruh tetangga yang turut prihatin terhadap saya dan anak,bahkan sering kali baik makanan ataupun uang diberikan oleh mereka.” Selama ini saya hanya pasrah,tak banyak berharap karena mau diapakan lagi mas dengan keadaan seperti ini untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja tidak sesuai apalagi harus memperbaiki rumah.” Kalaupun ada perhatian dari pihak terkait kami pun siap menerima dengan senang hati.” (pauwari)