Menu

Mode Gelap

Inspiratif · 11 Okt 2023 15:02 WIB ·

Menghadapi Kemarau Hidup: Ketawa Bersama, Berbagi Makna, dan Menyiramkan Harapan


Foto : Frangki Andrianto(Fay) Perbesar

Foto : Frangki Andrianto(Fay)

“Dalam tawa kemarau, tersimpan pesan inspiratif. Kehidupan yang ‘kering’ bukan hanya di alam, tapi juga dalam ekonomi. Namun, dari setiap kelucuan, kita bisa meresapi makna mendalam. Bersama-sama, kita bisa menjadi hujan penyegar, merawat tanah kita, dan membawa kehidupan yang lebih baik.”

Opini |Dalam suasana kemarau yang melanda Kabupaten Tulang Bawang, saya duduk bersama seorang kawan. Ia bercerita tentang kondisi kering yang membelenggu wilayah tersebut. Hujan tidak kunjung turun, sehingga pemerintah setempat mengeluarkan himbauan untuk shalat istisqo (shalat meminta hujan) dan berdoa agar guyuran rahmat turun dari langit.

Baca Juga :   SKTM di Minta Untuk Inisiatif Bebas Pajak Honor

Namun, dalam ceritanya terdapat humor yang menggelitik. Tidak hanya tanah yang kering, tapi juga kondisi ekonomi sedang ‘kering.’ Banyak yang merasakan kesulitan, termasuk kami di profesi pers.

Klik Gambar

Seorang kawan dengan nada ringan berkata, “Mungkin ini kemarau karena kita semua sedang ‘bokek,’ ya? Bagaimana kalau pemerintah membantu kita, memudahkan kerja sama, mungkin keadaan alam Tulang Bawang tidak se-“kering” ini.”

Cerita ini memang menyuguhkan tawa, tetapi terselip pesan mendalam. Musim kemarau bukan hanya karena faktor alam, namun juga terkait dengan kondisi ekonomi. Terlepas dari kelucuan cerita, kita sebenarnya bisa berbuat untuk meredakan dampak kemarau ini.

Baca Juga :   Polsek Banjar Agung Gelar Operasi Yustisi di Pasar Unit 2, Berikut Hasilnya

Salah satu langkah sederhana adalah hemat penggunaan air. Kita dapat membatasi penggunaan air untuk mandi, mencuci, atau menyiram tanaman. Menanam pohon juga bisa menjadi upaya konkret dalam menyerap air hujan.

Selain itu, kita dapat bersama-sama membantu pemerintah mengatasi masalah kemarau. Terlibat dalam kegiatan gotong royong membersihkan sungai dan saluran air, serta mendukung program konservasi air.

Dengan kerjasama dan upaya bersama, kita memiliki potensi untuk mengurangi dampak kemarau dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Baca Juga :   Hj. Winarti Apresiasi Inovasi Kakam Aji Mesir

Opini yang Mencerahkan

Cerita ini seolah menjadi cermin bagi kita. Musim kemarau bukan hanya sebagai peringatan untuk hidup hemat dan bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam. Kita juga perlu saling membantu, bekerja bersama untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk tantangan kemarau.

Dengan sikap hemat, bijaksana, dan semangat saling membantu, kita tidak hanya menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri sendiri, tapi juga mewariskan kebaikan kepada generasi penerus.

Penulis : Frangky(Fay)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 209 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Tulangbawang Raih WTP 10 Kali Berturut-Turut

21 Desember 2024 - 14:42 WIB

Tips Cerdas Mengatur Waktu Antara Kuliah dan Kegiatan Ekstrakurikuler: Menjadi Mahasiswa Sukses Tanpa Stres!

6 Desember 2024 - 10:49 WIB

NOMOR PENGADUAN “LAPOR MAS WAPRES” BANYAK DIISENGIN MASYARAKAT

5 Desember 2024 - 21:17 WIB

Qudrotul Ikhwan Membawa Harapan Baru Tulang Bawangan

3 Desember 2024 - 18:12 WIB

Cakada Diduga Terkait TPPU dan Penggunaan Dana Teroris, Ken Setiawan Minta PPATK Turun Tangan

2 Desember 2024 - 16:51 WIB

Pasangan Qudrotul-Hankam Dominasi Hasil C1 Pilkada Tulang Bawang 2024

28 November 2024 - 13:40 WIB

Trending di Berita Media Global