Menu

Mode Gelap

Inspiratif · 12 Mar 2024 05:24 WIB ·

Reka Punnata: Melintasi Batas, Mewarisi Adat dan Membangun Demokrasi


Reka Punnata: Melintasi Batas, Mewarisi Adat dan Membangun Demokrasi Perbesar

Reka Punnata, penerus penyimbang Stan Pun, melintasi batas antara tradisi dan modernitas dalam kisah hidupnya yang penuh dedikasi. Dari Keluarga Sederhana di Menggala, Tulang Bawang, hingga menjadi tokoh kunci dalam penyelenggaraan demokrasi, Reka membawa semangat perubahan yang menyentuh hati.

Keluarga Sederhana, Semangat Belajar yang Menakjubkan
Reka lahir pada 29 November 1983, dalam keluarga yang sederhana dengan ayah petani dan ibu pedagang. Namun, semangat belajarnya sejak kecil mengukir prestasi di sekolah. Ketekunan ini menjadi dasar bagi keberaniannya menghadapi tantangan di masa depan.

Baca Juga :   DPRD Kabupaten Tulang Bawang Memegang Peran Penting dalam Tumbang Chiping dan Tanam Perdana Sawit

Aktivisme dan Dedikasi untuk Demokrasi
Aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan kemudian menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Reka menemukan panggilan dalam memimpin dan peduli terhadap masyarakat. Organisasi-organisasi ini membentuk karakter kepemimpinannya yang pro rakyat.

Klik Gambar

Pemimpin KPU Tulang Bawang yang Visioner
Reka tidak hanya berhasil menjadi Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Kemudian Ketua KPU Tulang Bawang, tetapi juga menerapkan inovasi. Penggunaan teknologi informasi dan dedikasinya untuk pemilu yang adil, terbuka dan integritas mengangkat kualitas demokrasi di Tulang Bawang.

Baca Juga :   Ulama Terkenal di Tulang Bawang Lontarkan Kata-kata Kasar, Ini Penyebabnya!

Tantangan dan Tekad yang Kuat
Meski dihadapkan pada intimidasi dan tekanan, terutama saat Pilkada 2017, Reka tidak gentar. Keteguhan hatinya dalam menyelenggarakan pemilu yang jujur membuatnya diakui sebagai penerima “The Most Indonesia Leadership Figure Awards 2017.”

Reka Punnata disisi Adat Lampung
Sebagai pewaris adat Lampung, Reka meneruskan tanggung jawab dari silsilah keturunan yang mulia. Dari marga Suay Umpu, suku anek dalem tiyuh ujung gunung ilir, ia membangun demokrasi dengan bersendikan kebudayaan Lampung.

Baca Juga :   DPRD Tulang Bawang Gelar Rapat Paripurna Dalam Rangka Peringati HUT TUBA Ke-25

Menyelaraskan Tradisi dan Modernitas
Kisah heroik Reka tidak hanya mencakup perjuangannya dalam membangun demokrasi yang sehat, tetapi juga dalam mempertahankan nilai-nilai adat Lampung. Ia berhasil menyelaraskan tradisi dan modernitas, menjadi sosok pemikir modern yg tidak melupakan tradisi. Pemikir yg melampaui zaman, yang menginspirasi generasi masa depan.(TZ)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kuat Dugaan SMAN 1 Limau Pungut SPP dan Uang Bangunan, Berdampak Penahanan Ijazah Siswa Lulusan

5 Desember 2024 - 13:24 WIB

Cegah Stunting dan Angka Kematian Ibu Melahirkan, Pemkab Pringsewu Adakan Gerakan Ibu Hamil Sehat

4 Desember 2024 - 12:45 WIB

Qudrotul Ikhwan Membawa Harapan Baru Tulang Bawangan

3 Desember 2024 - 18:12 WIB

Selewengkan Dana Hibah LPTQ, Sekretaris dan Bendahara jadi Tersangka

2 Desember 2024 - 18:57 WIB

Cakada Diduga Terkait TPPU dan Penggunaan Dana Teroris, Ken Setiawan Minta PPATK Turun Tangan

2 Desember 2024 - 16:51 WIB

Usai Menangkan Pilkada Jember 2024! Partai NasDem Gelar Safari Politik

1 Desember 2024 - 00:03 WIB

Trending di Berita Nasional