Lampung Timur-Gemasamudra.com- Dibalik tren Kedai Resto Shini yang semakin populer, khususnya di Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur pedagang bakso tulang menghadapi berbagai tantangan. Yang biasanya habis lebaran idul fitri menjadi momen peningkatan penjualan bagi banyak usaha, justru membuat pedagang ini mengalami penurunan omset.
Sebagian besar mengaku mengalami penurunan omset 30-40 persen dibanding bulan biasa tahun kemarin. Sempat bulan puasa ramadhan kemarin lumayan bagus omsetnya. Meski tak menyurutkan semangat mereka untuk terus berinovasi. Salah satu penjual, Shine saat ditemui wartawan, Sabtu (3/05/2025), mengaku mengalami penurunan omset penjualan di akhir bulan April-Mei.
“Biasanya sehari bisa terjual 200-300 mangkok, sekarang cuma 15-30 mangkok, karena banyak pelanggan tetap yang berkurang,” ujarnya.
Selain itu, selama usai hari raya idul fitri waktu penjualan menjadi lebih singkat, yakni mulai pukul 08.00- 19.00 tantangan lainnya, perubahan kebiasaan konsumen yang berkurang mengalami penurunan omset. Penjualan bakso tulang, mie ayam,seblak, termasuk persaingan dengan pedagang lainnya, akan tetapi apa yang saya rasakan mereka juga sama merasakan sepi. Meskipun sepi tetap semangat untuk usaha berdagang,” keluhnya Shine.
Bahkan saya bersama suami buat ide dengan membuka menjual menu makanan lainnya, contohnya warteg, kalau kita tidak memiliki inisiasi, inovasi menu makanan lainnya akan kesulitan untuk mencukupi kebutuhan pokok untuk sehari-harinya dan gimana caranya Kedai Resto Shini harus berkembang tambah ramai pelanggannya,”cetusnya dengan nada semangat.
Berharap tahun ini semoga lebih baik, saya yakin usaha berdagang dengan menjual makanan bakso tulang tetap disukai di hati masyarakat way bungur, Lampung Timur,”tutup Shine. (*)