Menu

Mode Gelap

Berita Terkini · 12 Okt 2020 13:36 WIB ·

Panen, Petani Kopi di Lampung Barat Keluhkan Harga Kopi yang Turun


Panen, Petani Kopi di Lampung Barat Keluhkan Harga Kopi yang Turun Perbesar

Lampung Barat – (GS) – Kabupaten Lampung Barat merupakan peyumbang kopi terbesar di Provinsi Lampung.

Namun sebagian petani mengeluhkan harga kopi yang saat ini cenderung turun. Bahkan, harga lebih rendah dari rata-rata kopi yang biasa mereka nikmati.

Hal tersebut semakin terasa mengingat pandemi Covid-19 belum juga usai. Tak dipungkiri, kondisi ini makin menggerus pendapatan para petani. Tak hanya itu, kondisi petani yang menggantungkan pendapatan ekonomi dari panen tahunan ini, mengakibatkan beberapa petani mengalami kebangkrutan karena lebih besar biaya dari pada pendapatan.

Klik Gambar

Umumnya, petani kopi robusta di Lampung Barat saat ini, telah selesai melakukan panen raya. Namun harga kopi sampai dengan saat ini masih belum menunjukan kenaikan. Perkilonya, harga kopi berkisar antara 18-23 ribu rupiah.

Baca Juga :   Setelah Berada di Zona Oranye, Hari Ini Pringsewu Kembali ke Zona Kuning

“Benar pak, panen kopi kami tahun ini harganya cenderung turun, tapi kami masih menyiasati dengan menimbun sebagian hasil panen kopi kami sambil nunggu harga bagus. Kemarin pas panen raya pernah sampe 16 ribuan per kilogram, tapi sekarang cuma 19.200,” ujar Ahmad Sudarto, salah seorang petani kopi dari Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya yang juga pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sido Maju Jaya di Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat, Senin (12/10/20).

Baca Juga :   Anggap Sebagai Bentuk Pelemahan KPK, GNPK-RI PW Lampung Tolak Revisi RUU KPK

Berbeda dengan Sudarto, Badarudin justru bisa menjual hasil panen kopi dengan harga yang lumayan bagus. Hal tersebut diungkapkannya kepada gemasamudera.com.

Ia melalui kelompok taninya, ia bisa menjual hasil panen kopinya jauh diatas rata-rata, sebab mereka melakukan pendampingan kepada sesama anggota untuk menjaga kualitas kopi, sehingga memiliki harga jual yang baik.

“Sekarang, harga kopi robusta asalan sekitar 19.500- 20.000an per kilogram. Tapi kami di Poktan Tunas Karya, Kelurahan Sekincau menjaga kualitas dengan cara memilih buah kopi merah (petik merah) pada saat panen kopi kemarin bagus,” ujar Badarudin.

Baca Juga :   Bhukari Terpilih Sebagai Ketua IWO ,Ini Kata Ketua DPW Lampung

Meskipun, lanjutnya, meskipun harga kopi petik merah cenderung bagus dan stabil antara 30-40 ribu per kilogram, tapi masih terkendala pangsa pasar yang mau menampung.

“Kami belum menemukan pasar yang mau menampung kopi petik merah dengan skala besar, paling kami jual ke perorangan dengan harga 30-40 ribuan per kilogram. Harapan saya petani kopi di Lambar lebih diperhatikan lagi mulai dari penanaman, perawatan dan hasil panen. Supaya kami petani kopi ini bisa lebih baik lagi ekonominya dan bisa bayar utang,” tutupnya.

Penulis : Didi
Editor : Redaktur Pelaksana

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 14 kali

Baca Lainnya

Bukan Hanya Sopir, Pengurus PT Bintang Trans Kurniawan Terancam Jadi Tersangka Laka Maut

25 Agustus 2025 - 19:16 WIB

Dua Jam Dicecar Inspektorat, Pelaksana Proyek Gumukmas Akui ‘Jalankan Apa Adanya’

22 Agustus 2025 - 11:17 WIB

Mafindo Lampung Berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung Laksanakan Program AI Goes To School.

21 Agustus 2025 - 22:41 WIB

Management Global Grup (MGG) Peringati HUT RI ke-80 Lewat Turnamen Gaple

21 Agustus 2025 - 22:00 WIB

Gelaran  Carnaval Pelajar dan Pemberdayaan UMKM Berjalan Tertib dan Lancar di Wilayah Kecamatan Sukorambi 

21 Agustus 2025 - 09:58 WIB

Proyek Rigid Beton di Pringsewu Disorot, CV Nacita Karya Diduga Langgar Aturan

21 Agustus 2025 - 06:56 WIB

Trending di Bandar Lampung