Korwil Jatim Holiyadi
Jember, Gemasamudra.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jember gelar Forum Bisnis 2025 sebagai salah satu upaya untuk mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kegiatan yang digelar dengan tema HIPMI Jember menyelenggarakan kegiatan bertajuk “UMKM Bangkit, Jember Kuat: Pemanfaatan Teknologi AI dan Pembiayaan Inklusif untuk Ekonomi Rakyat” di Aula PT BPD Jawa Timur, KC Cabang Jember yang dihadiri oleh Menteri UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman dan Wakil Menteri UMKM Republik Indonesia, Helvi Moraza.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan Business Competition, Business Matching, Pengukuhan Duta Literasi dari komunitas pelaku UMKM dan Talkshow.
Sesi talksow sebagai sarana mendiseminasikan peran Pemerintah dan pemangku kepentingan dalam mendukung industri kreatif UMKM, akses permodalan/pembiayaan UMKM dan menggali peluang pemanfaatan AI dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia.
Hadir sebagai narasumber Panelis yaitu Menteri UMKM, Kepala OJK Jember, Ketua HIPMI Jawa Timur dan Vice President PT BPD Jawa Timur dan OJK.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menjelaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah, organisasi kepemudaan dalam hal ini HIPMI dengan para pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia agar dapat membangun kekuatan ekonomi berbasis kolaborasi.
Sinergi ini sangat penting dalam menciptakan daya tahan ekonomi nasional yang lebih kokoh. Dalam situasi darurat seperti pandemi COVID-19, UMKM terbukti mampu menjadi tulang punggung yang menopang ekonomi ketika sektor-sektor besar mengalami penurunan drastis,” ujar Maman.
Lebih lanjut, Maman juga menyoroti bahwa UMKM tidak boleh hanya dijadikan “bemper” saat negara dalam krisis.
Kedepan, UMKM harus menjadi bagian inti dari strategi pembangunan ekonomi nasional, baik dalam kondisi krisis maupun normal,” ujar Maman.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala OJK jember, Mohammad Mufid yang juga hadir sebagai narasumber Panelis menjelaskan bahwa akses pembiayaan UMKM memiliki cakupan yang cukup luas, tidak hanya di sektor perbankan melainkan juga pada lembaga keuangan non bank seperti perusahaan pembiayaan serta di sektor pasar modal yaitu security crowdfunding.
Pemanfaatan Teknologi Informasi atau dalam hal ini AI juga menjadi salah satu upaya mendorong ekosistem digital pembiayaan UMKM, “kata Mufid”.
Mufid juga menambahkan bahwa OJK terus menguatkan peran Kantor OJK di daerah melalui ekosistem keuangan inklusif kepada pelaku UMKM yang merupakan salah satu sasaran prioritas di tahun 2025. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pendampingan dengan berbagai pemangku kepentingan sejak pra inkubasi, inkubasi hingga pasca inkubasi.
Pada kegiatan tersebut, juga dilakukan pengukuhan Duta Literasi Keuangan berbasis komunitas dengan segmenyang berasal dari komunitas para pelaku UMKM serta penyaluran kredit secara simbilis kepada kelompok UMKM dengan nilai penyaluran pembiayaan sebesar Rp350 juta.(**)