Menu

Mode Gelap

Berita Indonesia · 1 Mar 2025 19:27 WIB ·

Korwil MGG Jember Catur Teguh Wiyono Tulis Kisah Inspiratif Guru Terbaik Maria Albertina Kusuma Wardani


Korwil MGG Jember Catur Teguh Wiyono Tulis Kisah Inspiratif Guru Terbaik Maria Albertina Kusuma Wardani Perbesar

Korwil Jatim: Holiyadi

Inspirtif, gemasamudra.com – Sabtu, (1/3/2025) pukul 16.00 Wib. Sekitar tahun 2000 s/d 2024 UPTD Bangsalsari Jember, pernah memiliki guru super power, yang kaya dengan literasi, bahkan memberikan perubahan pada sekolah yang ditempatinya, ya guru itu Maria Albertina Kusuma Wardani, S.Pd. Namun sayangnya hal tersebut hanya berjalan empat tahun. Namun empat tahun tersebut sangat berarti bagi para alumni yang pernah merasakan ketulusan hatinya.

Penulis berusaha mengumpulkan data pada para sahabat, namun jawaban hanya berdasarkan perkiraan, namun kami dengan hormat dan tulus menyajikan cerita ini semampu kami.

Klik Gambar

Saat itu di SDN Bangsalsari 03 yang saat ini menjadi SDN Bangsalsari 02 dibawah pengawasan kepala sekolah tercinta Selan, S.Pd. para siswa dan siswi memasuki kelasnya masing masing, namun terasa berbeda bagi penulis yang saat itu masih duduk di bangku kelas tiga dimana saat itu, SDN Bangsalsari 03 masih sekolah sederhana pada umumnya.

Saat itu penulis bersama beberapa sahabat menoleh ke arah jendela, sebab baru saja wali kelas ibu Lilis dipindahkan ke SDN Bangsalsari 07, sehingga kami para murid belum memiliki wali kelas pengganti.

ketika sinar matahari pagi cerah menyinari, tiba tiba sebuah mobil sedan hitam memasuki halaman sekolah, lalu parkir didepan kelas kami, sehingga kami bertanya tanya “apakah itu guru yang akan mengajar kami”.

Tak lama keluarlah seorang wanita berpakaian rapi, dengan aura guru yang pekat namun berbeda dengan para guru lainnya. Perbedaan itu nampak dari bagaimana cara berpakaiannya, serta cara berdandan, cara berjalan, tatapan tegasnya, dan yang paling dominan adalah senyum hangatnya.

Baca Juga :   Anna Morinda : Jangan Terprovokasi, Fokus Datang Ke TPS Coblos Bambang-Rafieq Nomor 01

Saat itu kami yang belum mengenalnya, diawal merasa kecil hati, saat itu dalam hati kami hanya ada ungkapan ” waw gaul ibu guru ini, cantik, tapi keliatan galak,” begitulah kami saling mengungkapkan dengan para teman kami di kelas.

Namun tiba tiba kepala sekolah memasuki kelas, sehingga kami duduk diam menunggu apa yang akan diumumkan.

Tak lama kemudian kepala sekolah mengumumkan tentang guru baru yang akan menggantikan wali kelas yang pindah.

“Anak anak sebentar lagi guru pengganti ibu Lilis akan segera memperkenalkan diri, tolong jangan rame ya, dengarkan beliaunya,”

Saat itu kami hanya menjawab ” iya pak” sambil gelisah mengira guru tersebut galak dan tidak selembut guru sebelumnya.

Tiba tiba Guru baru tersebut masuk kelas sambil menyapa para murid dengan senyuman yang hangat. Ya senyum yang tiba tiba membuat keraguan para murid sirna, keraguan yang berubah menjadi rasa bahagia yang tidak dapat untuk diungkapkan.

Setelah beliau memperkenalkan diri barulah kami tahu tentangnya, ternyata beliau sosok lembut penuh kasih sayang, dan memiliki jiwa sosial tinggi, dan disitulah awal mula perubahan tersebut terjadi dan inilah yang kami rasakan.

Metode Pengajaran Dan Kurikulum Tahun 2000 an

Saat itu sekolah masih menganut kurikulum 1994, dimana sebenarnya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sudah dibuat, namun digunakan mulai 2004, sehingga saat itu kami para murid masih berpatokan pada buku paket lama, dan guru seringkali menyuruh kami menulis apa yang ditulis dipapan, dan hampir setiap hari kami hanya menulis, lalu membaca, apa yang ditulis untuk kemudian dijadikan bahan ulangan.

Baca Juga :   Juara 1 Marematika Korwil MGG Jember Berikan Ucapan Selamat Pada Adelia Siswi SDN Karangsono 03

Sejujurnya kami bingung dengan cara pembelajaran tersebut, sebab sebuah buku yang dijadikan bahan tulis di papan pastinya tidak hanya berisi inti, namun banyak bagian tambahan yang mungkin kurang penting dan hanya menjadi penyempurna, sehingga buku kami kerap habis untuk menulis.

Perubahan Yang Kaya Akan Literasi

Bagaikan mentari terbit menyinari bumi yang gelap gulita, begitulah hadirnya sosok tegas, lemah lembut tersebut. Kami memanggilnya Bu Ina, panggilan akrab untuknya.

Beliau memiliki metode yang kaya akan literasi, sehingga dimasanya sejak kami kelas 3, kelas 4, hingga kelas 5 kami merasa memiliki perkembangan yang pesat dengan cara belajar yang berbeda jauh, bahkan menyenangkan.

Bahkan penulis melihat bahwa literasi yang beliau ajarkan saat itu, baru nampak, dan populer di kurikulum Merdeka Belajar saat ini, sehingga baru kami sadari bahwa beliau memiliki metode terbaik saat itu, dan metode tersebut tidak kami dapati ditempat lainnya.

Mulai dari pembiasaan, Metode unik,
Cara pembelajaran inti, tidak banyak menulis, namun bisa diingat, bahkan jarang menggunakan buku paket, kecuali rangkuman inti, serta alat belajar lainnya.

Menjadi Sekolah Penuh Prestasi Didatangi Bupati Hingga Menjadi Sekolah Model

Ternyata metode yang kaya akan literasi tersebut terbukti berhasil, SDN Bangsalsari 03, saat itu melahirkan para juara berprestasi, bahkan sampai saat ini dikenang oleh para alumni ditahun kelulusan kami.

Saat itu dalam lomba mapel, SDN Bangsalsari 03 memborong juara, bahkan melalui Afif, Widya, Silvia dan Danang, dimana saat ini Danang yang menjadi Dosen di Universitas Muhammadiyah Jember, melanjutkan S3 nya di Jepang.

Baca Juga :   Korban Banjir Mendapatkan Perhatian Serius Dari PMI Lampung Timur

Motivasi dengan aliran ketulusan hati yang sulit ditemui, menjadikan beberapa alumni yang dekat dengan beliau memiliki pandangan dan semangat tinggi hingga saat ini.

Danang yang berhasil kami hubungi lewat whatapps mengungkapkan hal yang paling mengena saat diajar beliau.

“Waktu lomba Bahasa Indonesia tingkat kecamatan, di drill terus disuruh mengarang tentang hari pendidikan nasional. Alhamdulillah dapat nilai tertinggi, saat itu meskipun awalnya merasa bingung kenapa disuruh seperti itu, ternyata hasilnya sampai saat ini saya menempuh kuliah dijepang tetap saya rasakan,” ungkapnya.

“Terimakasih ibu semoga diberi kesehatan serta kesuksesan selalu dimanapun berada,” tambahnya.

Hal yang unik saat itu, adalah kebiasaan kami memindahkan meja saat hujan, sebab SDN Bangsalsari 03 saat itu sekolah sederhana yang perlu banyak perbaikan.

Dan hal itu pun terkabul, dimana bupati Jember saat itu tiba tiba melakukan apel di SD kami, sejak saat itu pembenahan gedung, serta paving terealisasi, dan setelah kami mencoba mencari tahu, beliaulah (Maria Albertina Kusuma Wardani) adalah seorang yang berjasa dibalik layar perubahan tersebut.

Bahkan sejak saat itu SDN Bangsalsari 03 menjadi sekolah Model yang kemudian saat ini menjadi SDN Bangsalsari 02 dimana bentuk fisik gedung, tersebut menjadi kenangan yang bisa kami pandang bila kami melewati sekolah tersebut, dan kami masih merasakan bagaimana kami belajar dengan bimbingan guru kami yang penuh cinta dan ketulusan tersebut. (Tim)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 1 kali

Baca Lainnya

Berbagi Kebahagiaan, Menyambut Bulan Suci Ramadhan membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan

28 Februari 2025 - 21:45 WIB

SPBU Kibang 24.341.70 menggelar Baksos, Dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446

28 Februari 2025 - 18:58 WIB

Dilaporkan Sempat Hilang di Kebun Karet, Akhirnya S Berhasil Ditemukan Polisi dan Warga Kampung Kaliawi Indah

27 Februari 2025 - 23:06 WIB

Baznas Kabupaten Way Kanan Sosialisasikan Program Geiser di Lapas

27 Februari 2025 - 22:50 WIB

Gawat! Way Kanan Krisis Gas Melon

27 Februari 2025 - 22:47 WIB

Komandan Kodim 0427/Way Kanan Tinjau kegiatan Makan Bergizi

27 Februari 2025 - 22:42 WIB

Trending di Berita Terkini