Menu

Mode Gelap

Berita Nasional · 6 Okt 2025 19:44 WIB ·

Kopi spesialti Argopuro Walida asal Kabupaten Situbondo resmi diekspor ke Jeddah, Arab Saudi.


Kopi spesialti Argopuro Walida asal Kabupaten Situbondo resmi diekspor ke Jeddah, Arab Saudi. Perbesar

Jatim, Gemasamudra.com – Sebanyak 15 ton kopi spesialti Argopuro Walida asal Kabupaten Situbondo resmi diekspor ke Jeddah, Arab Saudi. Nilai ekspor yang mencapai hampir Rp3 miliar ini menjadi bukti nyata penguatan peran pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perdagangan internasional.

Pelepasan ekspor perdana tersebut dilakukan oleh Bagus Rachman Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) RI, di Kabupaten Situbondo, turut mendampingi Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo serta Wabup Situbondo dan sejumlah pejabat Forkopimda setempat.

Menurut Bagus, kegiatan ini tidak sekadar seremoni, melainkan momentum penting yang menandai inisiasi Program Holding UMKM Klaster Perkebunan langkah strategis untuk membangun ekosistem usaha terpadu antara pelaku usaha mikro, kecil, menengah, dan industri besar dalam rantai pasok global.

Klik Gambar

“Ekspor kopi Argopuro hari ini membuktikan bahwa UMKM kita mampu menembus pasar internasional. Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, dan lebih dari 90 persen dikelola oleh petani rakyat,” ujar Bagus Rachman.

Baca Juga :   PGRI Kabupaten Jember mengadakan pelantikan, dan pengukuhan pengurus, dan anggota, Bertempat di Aula Nirwana hotel Greenhill Rembangan.

Kelompok masyarakat (Pokmas) Argopuro Walida yang menjadi mitra pemerintah dalam klaster ini, kata Bagus melibatkan 568 petani kopi dan memiliki potensi untuk memberdayakan hingga 1.500 petani di wilayah Situbondo.

Oleh karena itu, Bagus menegaskan, kemitraan semacam ini menunjukkan bagaimana usaha menengah dapat menjadi penggerak ekosistem UMKM dari bawah.

Selain berorientasi ekonomi, Pokmas Walida juga menunjukkan komitmen sosial yang kuat. Sebanyak 30 persen keuntungan usaha dialokasikan untuk mendanai sekolah gratis bagi anak-anak petani kopi, mulai dari tingkat dasar hingga menengah.

“Model seperti ini menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan pembangunan sosial,” terang Bagus.

Baca Juga :   Polsek Ajung Melaksanakan Senam bersama dan pertemuan Rutin Tim Penggerak PKK se Kecamatan Ajung

Program Holding UMKM Klaster Perkebunan dirancang untuk menjawab berbagai tantangan klasik yang dihadapi pelaku UMKM mulai dari keterbatasan akses pembiayaan, teknologi, hingga pasar ekspor. Dalam model ini, usaha menengah berperan sebagai operator utama dengan empat pilar strategis yakni agregator, inkubasi, pemasaran, dan pendanaan.

“Kopi Argopuro menjadi contoh konkret bagaimana model ini dapat bekerja secara efektif, menjadikan UMKM bukan hanya pemasok bahan baku, tetapi juga pelaku aktif dalam rantai nilai ekspor,” tambahnya.

Kementerian UMKM menargetkan agar pendekatan berbasis klaster dapat memperkuat konektivitas antar pelaku usaha kecil sehingga mereka tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Dukungan dari pemerintah, BUMN, pihak swasta, dan lembaga keuangan diharapkan mampu membentuk ekosistem kemitraan yang tangguh dan berdaya saing tinggi.

“Dengan kerja sama yang solid, UMKM kita tidak hanya akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga pemain penting dalam rantai pasok global yang berkelanjutan,” tutup Bagus.

Baca Juga :   kepala desa Sido mulyo Muammar s.pd kini menjadi DPO akibat korupsi dana desa (DD)

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyatakan Produksi kopi secara langsung meningkatkan pendapatan per kapita dan kesejahteraan keluarga di daerah tersebut. Kawasan yang menjadi basis perkebunan kopi menunjukkan ekonomi rumah tangga yang jauh lebih baik.

“Petani kopi terbukti lebih sejahtera dibandingkan dengan masyarakat lainnya.

Terdapat potensi besar untuk sinergi antara budidaya kopi di Situbondo dengan pengelolaan hutan, dengan seizin pihak yang berwenang,” paparnya.

Rencananya kedepan tambah Rio, akan ada lebih banyak lahan yang disodorkan kepada masyarakat melalui pembentukan kelompok masyarakat (pokmas) agar mereka dapat menanam kopi, yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan.(**)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 31 kali

Baca Lainnya

Jember Fishing Tourism Dongkrak Kunjungan Wisata Papuma, Perhutani Akui Dampaknya Sangat Signifikan

23 November 2025 - 20:24 WIB

Gus Fawait Sambangi Tempat Suci Umat Hindu di Paseban, Tegaskan Jember sebagai Rumah Besar Keberagaman

23 November 2025 - 20:11 WIB

Kunjungi SMPN 1 Kencong, Bupati Fawait Dorong Budaya Literasi dan Edukasi Usia Ideal Kehamilan

22 November 2025 - 15:08 WIB

SH Terate Cabang Jember Resmi Lantik 36 Pengurus Ranting dan Komisariat untuk Periode 2025–2028

22 November 2025 - 09:30 WIB

Acara Bunga Desaku:Bupati Fawait Pastikan UHC Gratis Berjalan dan Pendataan Guru Ngaji Dibenahi

22 November 2025 - 07:12 WIB

Bhabinkamtibmas dan Babinsa Hadiri Sosialisasi Kesehatan Holistik di Desa Ajung

21 November 2025 - 05:43 WIB

Trending di Berita Nasional