Pringsewu| Ketua Komisi IV DPRD Pringsewu Agus Irwanto ajak masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap pengidap HIV/AIDS.
Ia mengatakan, stigma negatif masih menjadi penghambat utama dalam upaya pencegahan dan pengobatan terhadap pengidap HIV/AIDS di Pringsewu.
“Kita harus menyadari bahwa HIV/AIDS adalah masalah kesehatan yang bisa ditangani dengan baik jika pasien mendapat akses pengobatan dan dukungan yang tepat,” ungkapnya, Rabu (8/1/2025).
Lebih lanjut Agus menuturkan, stigma di masyarakat seringkali membuat pasien HIV/AIDS enggan untuk memeriksakan diri atau menjalani pengobatan.
“Ini pentingnya ada pendekatan yang hati-hati dalam menangani kelompok risiko, seperti LGBT, yang memiliki perilaku seksual rentan terhadap HIV/AIDS, ” kata dia.
Agus mengingatkan agar penanganan dilakukan tanpa menciptakan diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
“Perilaku seksual tertentu memang meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS, tetapi kita harus fokus pada edukasi,” tambahnya.
Menurut Agus, dengan pemahaman yang benar, pemerintah dapat menekan angka penularan tanpa menciptakan stigma yang merugikan.
DPRD Pringsewu juga mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan tokoh agama, lembaga pendidikan, dan LSM, untuk memberikan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat.
Agus menekankan pentingnya penyuluhan yang menekankan perilaku sehat dan pencegahan penularan HIV/AIDS. Edukasi ini harus menyentuh semua lapisan masyarakat.
“Selain itu, kami juga mendorong pemerintah daerah untuk terus memperkuat fasilitas kesehatan dan layanan rujukan agar pasien merasa aman dan nyaman,” harapnya.
Agus berharap upaya ini dapat menciptakan kesadaran dalam melawan HIV/AIDS tanpa menghakimi penderita atau kelompok tertentu.