Pringsewu (GS) Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pringsewu mengalami penurunan.
Dibandingkan tahun 2020 lalu, angka DBD mencapai 1000 kasus, namun mendekati penghujung tahun 2021 , ada sekitar 192 kasus. Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Pringsewu, dr. Herlambang, Senin (27/12).
“Secara Nasional, insiden rate kita diharapkan sampai akhir tahun jangan sampai 49 per 100.000 jumlah penduduk,” ungkapnya.
Namun, lanjut dia, sampai sekarang ini, insiden rate di Pringsewu sudah 47, 32 per 100.000 jumlah penduduk.
“Dan kasus DBD memang secara ritme terjadi di musim penghujan, akhir tahun, sampai Februari mendatang akan terjadi peningkatan kasus. Puncak kasusnya tapi di Januari,” paparnya.
Ia menambahkan, warga yang terjangkit DBD rata-rata anak-anak, usia remaja dan ibu-ibu. Dan sebaran daerah endemik DBD paling tinggi di Kecamatan Gadingrejo, Ambarawa, dan Pringsewu.
“Peningkatan kasus DBD di bulan September, terdata ada 9 kasus, kemudian di Oktober 25 kasus, dan November 36 kasus. Sampai saat ini ada 192 kasus , dan satu kasus meninggal dunia dari Gadingrejo anak usia 10 tahun,” kata dia.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus tersebut, pihaknya telah mewarning Puskesmas-puskesmas, selain itu juga menyiapkan logistik.
“Kita imbau masyarakat untuk terapkan 3M Plus. Selain itu kita juga sudah membuat surat edaran Bupati terkait bagaimana OPD , kantor, dan instansi dilibatkan, serta harus memiliki penanggungjawab pemantau jentiknya,” pungkasnya. (BM)