Pringsewu (GS) Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) di Kabupaten Pringsewu ikuti pelatihan dan pembinaan pengawasan perikanan tangkap yang digelar oleh Dinas Perikanan kabupaten setempat.
Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber dari Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Selasa (22/3) di balai Pekon Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo.
Marina, Sub Koordinator Pengelolaan Sumber Daya Ikan di Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Lampung mengatakan,
pembinaan untuk Pokmaswas perlu dilakukan karena mereka merupakan ujung tombak pengawasan di masyarakat.
” Kita memberikan pembinaan tentang peran tugas, peranan mereka, dan mereka dilindungi Undang-undang apa, dan sistem pelaporannya bagaimana,” jelasnya.
Apalagi, Pokmaswas notabene merupakan kelompok sosial masyarakat, sifatnya bukan mencari keuntungan, tapi untuk membantu melestarikan sumber daya kelautan dan perikanan.
“Jadi saya tekankan, tugas mereka (Pokmaswas, red) untuk memantau, mencatat dan mengumpulkan data kegiatan perikanan, serta melaporkan kepada pengawas perikanan atau aparat penegak hukum setempat bila ada dugaan terjadinya tindak pidana perikanan,” bebernya.
Kadis Perikanan Kabupaten Pringsewu
Debby Hardian merasa bersyukur sebab Pringsewu mendapatkan perhatian dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, meskipun di Pringsewu tidak memiliki laut, namun Pringsewu memiliki delapan (8) sungai besar dan 43 embung.
“Sekarang tinggal pengawasannya saja. Bahwasanya masih ada pelaku perikanan yang tidak ramah lingkungan (destructive fishing) dengan menggunakan utas, setrum dan lainnya. Hal-hal ini kedepan harus kita perhatikan,” kata Debby.
Selain itu, Pokmaswas juga bertanggungjawab dengan pengawasan makanan berbahan dasar ikan di pasar.
” Jangan-jangan bakso yang kita makan sudah penuh boraks atau ikannya dikasih formalin. Ini kan bisa menyebabkan kanker. Maka dari itu, tadi kader Pokmaswas kita bekali cara penggunaan aplikasi Simwasmas yang langsung teregistrasi ke provinsi jika sewaktu-waktu ditemukan hal-hal yang membahayakan,” paparnya.
Di Kabupaten Pringsewu, Pokmaswas baru terbentuk di empat kecamatan sejak 2017 lalu. Diantaranya Pokmaswas Sigap Tangkas di Kecamatan Pagelaran, Pokmaswas Tirta Jaya Lestari di Kecamatan Sukoharjo. Kemudian, Pokmaswas Mitra Jaya Abadi di Kecamatan Gadingrejo, dan Pokmasi Ulam Sari di Kecamatan Ambawara.
“Tugas Pokmaswas itu melakukan pengawasan dari hulu ke hilir. Di hulu melakukan pengawasan untuk produksi, misal ikan di embung, sungai , kolam, serta tata cara budidaya dengan mengawasi pemakaian obat-obatan. Kemudian di hilir, Pokmaswas mengawasi pengolahan makanan berbahan dasar ikan seperti pempek, bakso yang bebas dari bahan berbahaya sehingga di pasar, lantai distribusi terjamin,” pungkasnya. (*/Red)